TEMPO.CO, Madinah - Tepat tiga dekade berdiri pada tahun ini, Al Mujamma Al Malikul Fahd Lithibaatil Mushafi Asy-syarif atau Percetakan Al-Quran Raja Fahd yang terletak di Madinah telah memasok lebih dari 200 juta Al-Quran ke seluruh dunia. "Al-Quran itu kami bagikan secara gratis," kata Abdullah bin Mahmud, juru bicara percetakan, di Madinah, Kamis, 11 April.
Sebagai percetakan terbesar di dunia, Percetakan Raja Fahd telah mencetak kitab suci dengan terjemahan 44 bahasa, termasuk 23 bahasa di Asia, 10 bahasa di Eropa, dan 11 bahasa di Afrika. "Tahun ini kami mencetak sekitar 10 juta eksemplar," katanya.
Indonesia mendapat wakaf Al-Quran dari Arab Saudi dua kali setiap tahun. Jumlahnya sekitar 10 ribu eksemplar setiap pengiriman. "Waktu pengiriman biasanya pada awal tahun dan pada Ramadan," kata Sheikh Dr Ibrahim Al Nughaimshi, Atase Agama Kedutaan Arab Saudi di Indonesia, lewat pesan pendek kemarin. Al-Quran-Al-Quran itu dibagikan dari Sabang sampai Papua.
Percetakan Raja Fahd berdiri pada 1983 dan baru diresmikan pada 1985. Didirikan di atas lahan seluas 25 hektare, percetakan yang berada di bawah Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi ini dilengkapi dengan rumah untuk para karyawan, rumah sakit, toko, masjid, restoran, hingga perpustakaan.
Abdullah menyebutkan, percetakan ini memiliki 1.600 karyawan, 70 persennya warga Saudi. Mereka mengimpor kertas berkualitas dari Italia. Mesin pencetak didatangkan dari Jerman. Seluruh proses produksi dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pemerintah Saudi.
Yang menarik, Abdullah menceritakan, 400 karyawan mereka adalah para ulama, yang terdiri dari ahli khat (penulisan kaligrafi), penghafal Al-Quran, hingga ahli yang memeriksa kebenaran penulisan dan terjemahan. "Mereka harus memastikan tidak ada kesalahan sejak halaman pertama," kata Abdullah.
Para ahli ini harus melakukan proses pemeriksaan yang berlapis. Proses lima tahap itu, antara lain, meliputi kebenaran setiap kata, keutuhan tanda baca, panjang-pendek huruf, hingga kecacatan fisik Al-Quran. "Salah sedikit saja, kami harus membakarnya," katanya.
Proses pemeriksaan para ahli itu memakan waktu dua tahun. Pada setiap proses, mereka harus memberi stempel persetujuan. Persetujuan itu diberikan hingga proses penjilidan. Setelah itu, seluruh Al-Quran siap dikapalkan.
YOS RIZAL (Madinah)
Terpopuler
Lagi, Cuit Anas di Twitter Sentil SBY
Denny Sumargo Menangis di Hadapan DJ Verny
Begini Cara Wildan Meretas Situs Presiden SBY
Razia Ngangkang di Aceh, 35 Orang Terjaring
Menolak Eksekusi, Susno Blak-blakan di YouTube
LSI: Hanya Ada Tiga Capres Pada Pemilu 2014
Rizal Ramli Diperiksa KPK Terkait BLBI
Komnas HAM: Penyerang Cebongan 14 Orang
Ini Hasil Undian Semifinal Liga Europa
Berita terkait
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman
13 November 2017
Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh
25 Oktober 2017
Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat
25 Oktober 2017
Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.
Baca SelengkapnyaBertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun
6 Oktober 2017
Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.
Baca SelengkapnyaRaja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya
4 Oktober 2017
Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.
Baca SelengkapnyaGoyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi
23 Agustus 2017
Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan
Baca SelengkapnyaTerungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman
15 Agustus 2017
Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.
Baca SelengkapnyaDabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan
15 Agustus 2017
Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik
Baca SelengkapnyaSaudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran
14 Agustus 2017
Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata
2 Agustus 2017
Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.
Baca Selengkapnya