Suu Kyi Terpilih Lagi Sebagai Ketua Partai  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Minggu, 10 Maret 2013 19:32 WIB

Aung San Suu Kyi. AP/Khin Maung Win

TEMPO.CO, Yangon – Penerima hadiah Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, kembali terpilih sebagai ketua partai oposisi Myanmar, Liga Nasional untuk Demokrasi (LND), pada hari terakhir kongres pertama mereka, Minggu, 10 Maret 2013.


Kongres LND juga menambah jumlah anggota Komite Eksekutif Pusat, dari tujuh menjadi 15 orang. Menjelang pemilihan umum Myanmar pada 2015, partai itu berusaha memunculkan wajah-wajah baru, yang berpengalaman dan beragam, tanpa mengabaikan anggota lama.


“Kita harus melihat seberapa efektif dan efisien para pemimpin baru dalam melaksanakan tugasnya,” kata Suu Kyi, yang telah memimpin LND sejak pertama kali terbentuk pada 1988. “Kami berharap mereka bisa belajar dari pengalaman.”


Suu Kyi adalah satu-satunya anggota dari Dewan Eksekutif sejak awal didirikan. Anggota baru lainnya sebagian besar loyalis partai. Ke-120 anggota Komite Pusat dipilih oleh 894 delegasi dan disahkan Dewan Eksekutif, dengan lima anggota cadangan.


Partai yang muncul dari gerakan pro-demokrasi 1988 itu memenangi pemilu 1990, tapi tidak diakui junta militer. LND memboikot pemilu 2010 karena menganggap undang-undangnya tidak adil. Namun, setelah pemerintahan baru terpilih pada 2011 dan melakukan reformasi, LND ikut dalam pemilihan 2012 dan mendapat 43 dari 44 kursi, lalu menempatkan Suu Kyi di parlemen.


Advertising
Advertising

Dalam pidatonya, Sabtu, Suu Kyi menyatakan LND akan melalui masa-masa pencobaan dengan kepemimpinan baru, tapi tidak perlu berkecil hati. Dia menyeru seluruh anggota agar bersatu.



AP | BBC | NATALIA SANTI

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya