TEMPO.CO, New York - PBB akhirnya menghapus nama Osama bin Laden dari daftar sanksi PBB, hampir dua tahun setelah ia dibunuh oleh pasukan komando Amerika Serikat di Pakistan. Menurut situs Web mereka, Komite Sanksi lembaga ini menyetujui penghapusan itu pada 21 Februari.
Mantan pemimpin al-Qaeda ini dituduh mendalangi serangan 11 September 2001 di World Trade Center di New York; Pentagon di Washington; dan menjatuhkan pesawat di Pennsylvania, yang menewaskan hampir 3.000 orang.
"Penghapusan Bin Laden dari daftar adalah murni masalah teknis, dan dilakukan berdasarkan ketentuan yang berkaitan dengan orang yang meninggal," kata Kurtis Cooper, wakil juru bicara untuk perwakilan Amerika Serikat di PBB, Selasa. Menurut dia, keterlambatan ini bukan sinyal perubahan dalam posisi internasional atau Amerika pada al-Qaeda.
Komite menyatakan, dengan penghapusan itu, larangan bepergian dan embargo senjata tidak lagi berlaku untuk Bin Laden. Komite ini meminta negara yang melakukan pencairan aset Bin Laden untuk memberikan jaminan kepada Komite bahwa dana tidak akan ditransfer kepada individu atau kelompok pada daftar sanksi PBB.
Daftar saat ini meliputi 233 individu dan 63 organisasi, yayasan, dan perusahaan.
Cooper mengatakan bahwa Amerika Serikat berhasil menekan Dewan Keamanan untuk memasukkan ketentuan dalam resolusi Desember lalu untuk memperbarui prosedur daftar dan sanksi terhadap al-Qaeda.Hal ini bertujuan untuk mencegah pencairan dana milik Bin Laden dan lainnya.
Dewan Keamanan pertama mengenakan sanksi terhadap Taliban pada bulan November 1999 karena menolak untuk mengirim Bin Laden ke Amerika Serikat atau negara ketiga untuk diadili atas tuduhan terorisme. Saat itu ia dituding sebagai pelaku pengeboman Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998.
Sanksi itu kemudian diperluas bagi al-Qaeda, dan pada bulan Juli 2005 diperluas lagi bagi afiliasi dan kelompok sempalan dari al-Qaeda dan Taliban.
AP | TRIP B
Berita terkait
Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza
12 jam lalu
Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza
Baca SelengkapnyaInvasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya
14 jam lalu
UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina
Baca SelengkapnyaUkraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia
15 jam lalu
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.
Baca SelengkapnyaTemuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup
17 jam lalu
Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.
Baca SelengkapnyaPengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel
2 hari lalu
Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel
Baca SelengkapnyaDelegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara
3 hari lalu
Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara
Baca SelengkapnyaHamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
3 hari lalu
Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaWHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah
4 hari lalu
WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.
Baca SelengkapnyaPalestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB
4 hari lalu
Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.
Baca SelengkapnyaPBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza
4 hari lalu
Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980
Baca Selengkapnya