PBB Baru Hapus Nama Osama Pekan Lalu  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 27 Februari 2013 07:12 WIB

Osama Bin Laden. TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, New York - PBB akhirnya menghapus nama Osama bin Laden dari daftar sanksi PBB, hampir dua tahun setelah ia dibunuh oleh pasukan komando Amerika Serikat di Pakistan. Menurut situs Web mereka, Komite Sanksi lembaga ini menyetujui penghapusan itu pada 21 Februari.

Mantan pemimpin al-Qaeda ini dituduh mendalangi serangan 11 September 2001 di World Trade Center di New York; Pentagon di Washington; dan menjatuhkan pesawat di Pennsylvania, yang menewaskan hampir 3.000 orang.

"Penghapusan Bin Laden dari daftar adalah murni masalah teknis, dan dilakukan berdasarkan ketentuan yang berkaitan dengan orang yang meninggal," kata Kurtis Cooper, wakil juru bicara untuk perwakilan Amerika Serikat di PBB, Selasa. Menurut dia, keterlambatan ini bukan sinyal perubahan dalam posisi internasional atau Amerika pada al-Qaeda.

Komite menyatakan, dengan penghapusan itu, larangan bepergian dan embargo senjata tidak lagi berlaku untuk Bin Laden. Komite ini meminta negara yang melakukan pencairan aset Bin Laden untuk memberikan jaminan kepada Komite bahwa dana tidak akan ditransfer kepada individu atau kelompok pada daftar sanksi PBB.

Daftar saat ini meliputi 233 individu dan 63 organisasi, yayasan, dan perusahaan.

Cooper mengatakan bahwa Amerika Serikat berhasil menekan Dewan Keamanan untuk memasukkan ketentuan dalam resolusi Desember lalu untuk memperbarui prosedur daftar dan sanksi terhadap al-Qaeda.Hal ini bertujuan untuk mencegah pencairan dana milik Bin Laden dan lainnya.

Dewan Keamanan pertama mengenakan sanksi terhadap Taliban pada bulan November 1999 karena menolak untuk mengirim Bin Laden ke Amerika Serikat atau negara ketiga untuk diadili atas tuduhan terorisme. Saat itu ia dituding sebagai pelaku pengeboman Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998.

Sanksi itu kemudian diperluas bagi al-Qaeda, dan pada bulan Juli 2005 diperluas lagi bagi afiliasi dan kelompok sempalan dari al-Qaeda dan Taliban.

AP | TRIP B

PBB

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

12 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

14 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

15 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

17 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

4 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

4 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya