TEMPO.CO, Damaskus -- Peluru memang tak punya mata. Kali ini, dua buah mortir yang menghantam dekat stadium menewaskan pemain bola yang sedang bersiap latihan pada Rabu, 20 Februari 2013. Youssef Suleiman, 19 tahun, pemain klub Al Wathah yang bermarkas di Kota Homs itu terluka saat masih di hotel. Namun, usai dilarikan ke rumah, jiwanya tak tertolong.
Kantor berita pemerintah SANA melaporkan, mortir itu mendarat di kawasan Stadium Tishrin. Mortir itu meledak mengenai kaca di lantai pertama. Rekan korban dari satu klub menyatakan, mortir itu mendarat tepat di depan hotel tempat mereka menginap. "Kami sedang mengumpulkan barang barang sebelum menuju stadium. Lalu kami dengar ledakan dan kaca kaca jendela kemudian pecah," ujar Ali Ghosn, 20 tahun, rekan satu timnya. Saat ledakan pertama terjadi, mereka lari ke koridor untuk menyelamatkan diri. Lalu ledakan kedua terjadi. Ghosn melihat Youssef terluka, lehernya berdarah. Tiga pemain lainnya terluka parah.
Serangan mortir ini hanya beberapa jam sebelum pertandingan melawan Al Mawaair dalam liga domestik Suriah. Pertandingan akhirnya dibatalkan karena Suriah saat ini masih berkecamuk. Sejak Maret 2011, pasukan pemberontak hendak menggulingkan Presiden Bashar Al Asad. Namun, pasukan pemerintah tak tinggal diam. Akibat perang saudara ini, pertandingan bola berulang kali dibatalkan. "Kami adalah pemain bola, mereka adalah penjahat," kata Ghosn. Youssef yang bermain di posisi striker itu juga merupakan satu pemain tim muda nasional Suriah.
Youssef bukanlah korban satu-satunya. Dalam perang saudara ini, PBB mengatakan setidaknya 70 ribu orang telah tewas. Masyarakat internasional sudah kehabisan akal bagaimana mengakhiri pertumpahan darah di Suriah. Rusia dan Liga Arab pekan lalu menawarkan pembicaraan antara rezim Assad dan oposisi yang berbasis di Kairo. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow dan Liga Arab sedang berusaha untuk membangun kontak langsung antara kedua belah pihak. Menurut dia, negoisasi akan mengakhiri pertempuran. Simak situasi panas di Syuriah.
WASHINGTONPOST | NUR ROCHMI
Baca juga:
Yusril: Andrea Hirata Dipojokkan
Diberhentikan SBY, Bupati Aceng Membangkang
Agnes Monica, Selebrita Berpakaian Terburuk
Kata Andrea Hirata Soal Tudingan ke Laskar Pelangi
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya