TEMPO.CO, Jenewa - Perang saudara belum usai, namun Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai memetakan siapa saja yang harus bertanggung jawab dalam perang itu. Menurut seorang pejabat PBB, mereka sudah mengantongui daftar para penjahat perang di negeri yang sudah dua tahun ini dilanda pergolakan itu.
Menurutnya, baik pasukan pemerintah dan pemberontak bersenjata sama-sama melakukan kejahatan perang, termasuk pembunuhan dan penyiksaan, menyebarkan teror di kalangan warga sipil dalam konflik hampir dua tahun, kata mereka.
Laporan yang disusun selama enam bulan sampai pertengahan Januari itu didasarkan pada 445 wawancara dengan para korban dan saksi. Wawancara dilakukan di luar negeri, karena mereka tidak diizinkan masuk ke Suriah.
Tim independen, yang dipimpin oleh Paulo Pinheiro dari Brasil, menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk "bertindak cepat guna memastikan akuntabilitas" pelanggaran berat, mungkin dengan menyeret para pelanggar ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk penuntutan. "ICC adalah lembaga yang tepat untuk memerangi impunitas di Suriah. Sebagai struktur mapan yang didukung secara luas, mereka bisa segera memulai investigasi terhadap kejahatan serius di Suriah," tulis laporan 131 halaman itu.
Karen Konig AbuZayd, salah satu dari empat komisioner pada tim beranggotakan sekitar 20 ahli ini, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka yang masuk dalam daftar adalah yang ada dalam kapasitas 'memberikan petunjuk' dan bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah. "Orang yang berada dalam kepemimpinan militer, misalnya," ujarnya.
Namun siapa saja yang ada dalam daftar PBB, ia menyatakan masih rahasia. Adalah kewenangan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Navi Pillay, yang akan mengumumkannya. Mandat bagi tim investigasi selesai Maret tahun ini.
Pillay, seorang mantan hakim di ICC, mengatakan pada hari Sabtu bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus diperiksa karena kejahatan perang dan menyerukan tindakan segera oleh masyarakat internasional, termasuk intervensi militer.
REUTERS | TRIP B
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya