Victoria Nuland juru bicara Amerika Serikat. en.rian.ru
TEMPO.CO, Washington - Washington menegaskan lebih mempercayai laporan Jepang ketimbang Cina terkait insiden kapal di dekat pulau yang disengketakan. Dalam insiden yang makin menaikkan tensi hubungan dua negara bertetangga itu, Cina disebut-sebut mengunci radar kapal Jepang di Laut Cina Timur.
Sebelumnya, Cina membantah telah mengunci radar dan mengarahkan senjatanya pada kapal perang Jepang. Hal yang sama pernah dilakukan atas helikopter dan destroyer Jepang beberapa hari sebelumnya. Hal ini membuat Jepang mengajukan protes.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikar, Victoria Nuland, mengakui sudah diberi penjelasan oleh Jepang terkait hal ini. "Kami telah paham mengenai apa yang sebenarnya terjadi di sana," katanya.
Jepang dan Cina masih berada dalam sengketa terkait kepemilikan pulau di Laut Cina yang disebut Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh Cina. Washington mengatakan, dibutuhkan sikap tidak memihak dalam sengketa kedaulatan di sana, namun mereka menegaskan menentang tindakan sepihak yang merongrong kedaulatan Jepang atas pulau-pulau itu.
Terkait insiden itu, Pemerintah Jepang telah memanggil utusan Cina sebagai protes atas apa yang ia sebut sebagai serangan ke teritorial perairannya, setelah kapalnya berlayar di dekat kepulauan yang disengketakan. Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa masuknya kapal Cina itu benar-benar tak bisa diterima.
Menurut Suga, pemanggilan Duta Besar Cheng Yonghua ke Kementerian Luar Negeri Jepang untuk mendengarkan protes keras Jepang atas peristiwa itu dan tindakan kapal Cina yang mengunci senjatanya dengan menargetkan radar kapal Jepang. Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, mengatakan insiden itu terjadi 30 Januari lalu di dekat kepulauan yang disengketakan.