Bangladesh Penjarakan Penjahat Perang  

Reporter

Selasa, 5 Februari 2013 18:50 WIB

Mogok di Bangladesh. AP Photo/Pavel Rahman

TEMPO.CO, Dakka - Pengadilan Bangladesh menjatuhkan hukuman seumur hidup terhadap seorang politikus oposisi karena didakwa melakukan pembunuhan dan kejahatan terhadap kemanusiaan semasa perang kemerdekaan melawan Pakistan pada 1971.

Abdul Quader Molla, 64 tahun, merupakan pemimpin keempat dari Partai Jamaat-e-Islami yang dihukum karena terlibat dalam perkosaan, genosida, dan pembunuhan oleh Mahkamah Kejahatan Internasional.

Enam pemimpin partai sebelumnya telah diseret ke pengadilan di Dakka. Mereka juga dituduh melakukan kekejaman semasa perang sembilan bulan menghadapi Pakistan.

Dalam dakwaan jaksa, Molla dituduh melakukan enam kejahatan, termasuk memainkan peran penting dalam pembunuhan 381 warga sipil yang tak berdosa. Namun, semua dakwaan dibantahnya.

Pada bagian lain, Jamaat mengumumkan kepada simpatisan dan anggotanya di seluruh wilayah negara, Selasa, 5 Februari 2013, bahwa hukuman tersebut merupakan bagian dari rencana mengeksekusi para pemimpin partai.

Proses peradilan terhadap pemimpin partai dijawab dengan aksi protes pendukung Jamaat di Dakka. Aksi ini menimbulkan bentrok dengan aparat keamanan di dekat Old Dakka setelah mereka menghancurkan sejumlah mobil dan kendaraan lainnya.

"Kami menembakkan senapan peluru karet kepada para perusuh," kata Inspektur Polisi Mizanur Rahman kepada AFP.

Untuk mengamankan jalannya sidang, petugas keamanan mengerahkan 10.000 personel guna mengamankan Ibu Kota. Sekolah, sejumlah toko, serta pusat binis terpaksa ditutup. Lalu lintas menuju Dakka dan kota-kota lainnya tampak sepi.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya