Pertama Kalinya Pascapenembakan, Malala Bicara

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 4 Februari 2013 23:20 WIB

Malala Yousufzai . dailymail.co.uk

TEMPO.CO, London - Malala Yousafzai, gadis Pakistan berusia 15 tahun yang ditembak di kepalanya oleh Taliban, berbicara secara terbuka untuk pertama kalinya sejak penembakan itu. "Hari ini Anda dapat melihat bahwa saya masih hidup," kata Yousafzai dalam sebuah video singkat yang disiarkan Senin. "Saya bisa bicara, saya bisa melihat Anda. Saya bisa melihat semua orang."

Yousafzai, yang disasar oleh Taliban karena vokal menyuarakan pentingnya pendidikan anak perempuan, keluar dari rumah sakit Inggris bulan lalu. Ia harus menjalani serangkaian operasi untuk memulihkan kesehatannya.

"Kondisi saya lebih baik dari hari ke hari," katanya. "Ini hanya karena doa dari semua orang, laki-laki, perempuan, anak-anak, mereka semua, mereka semua telah berdoa untuk saya. Dan karena semua itu Tuhan memberi saya hidup. Ini adalah kehidupan kedua. Ini adalah sebuah kehidupan baru."

Ia menyatakan tekadnya untuk tetap mengabdi pada kemanusiaan. "Saya ingin melayani rakyat. Saya ingin setiap anak perempuan, untuk sekolah," katanya.

Dia kemudian mengumumkan peluncuran Malala Fund untuk mendukung pendidikan untuk semua anak.

Pada 9 Oktober, Yousafzai ditembak di kepala dan bahunya oleh seorang pria bersenjata ketika kembali pulang dari sekolah. Dia dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis dan akhirnya dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Inggris, di mana ia menjalani operasi pada 16 Oktober. Yousafzai tetap di Inggris dan sedang menunggu operasi akhir untuk merekonstruksi tengkoraknya.


DAILY MAIL | TRIP B

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya