Hillary Clinton Gegar Otak

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 16 Desember 2012 11:26 WIB

Hillary Rodham Clinton. AP/Karel Navarro

TEMPO.CO, Washington - Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton mengalami gegar otak dan jatuh pingsan. Menurut Departemen Luar Negeri, Ahad 16 Desember 2012, Clinton gegar otak karena dehidrasi berat akibat karena virus perut yang menderanya selama lawatannya ke Eropa.

Salah satu pejabat Departemen Luar Negeri, menyatakan Clinton pingsan saat dia sendirian di rumahnya di Washington. Tetapi menurut dia, gegar otak itu tidak terdiagnosa sampai Kamis kemarin. Gegar otak itu tidak parah.

Atas saran dokter, Clinton tidak akan bekerja di kantornya pekan ini, namum akan bekerja dari rumah. Menurut dokternya, di dalam perut Clinton berkembang virus. "Virus itu menyebabkan dehidrasi, dan kemudian pingsan," kata dokter Lisa Bardack dari Mount Kisco Medical Group dan Dr Gigi El-Bayoumi dari George Washington University.

Pekan lalu, pejabat Departemen Luar Negeri memberikan gambaran level penyakit Clinton. Rabu lalu, juru bicara Departemen Luar Negeri, Victoria Nuland, menggambarkan Clinton sedang bermasalah dengan perutnya yang membuatnya 'sangat tidak nyaman'.

Akibatnya, Clinton membatalkan lawatannya ke Maroko Selasa depan. Dalam rencana lawatannya itu ia dijadwalkan secara resmi mengakui koalisi oposisi baru Suriah sebagai wakil sah rakyat Suriah. Selain itu, dia juga batal bersaksi Kamis depan di depan Kongres yang menyelidiki serangan pos diplomatik Amerika di Benghazi, Libya.

Departemen Luar Negeri berencana memberi laporan ke Kongres dan akan memberikan rekomendasi agar keamanan bagi para diplomat ditingkatkan.

Sebelumnya, Clinton mengatakan bahwa ia bertanggung jawab atas kegagalan untuk berhasil mempertahankan Benghazi dalam serangan September lalu. Ketika Komite menggelar sidang pada serangan Benghazi pada bulan Oktober, Departemen Luar Negeri diwakili oleh pejabat manajemen senior dan seorang pejabat tingkat menengah dari Biro departemen Keamanan Diplomatik.

Perdebatan politik atas serangan Benghazi telah menggiring opini untuk menggantikan kursi Menteri Luar Negeri. Duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Susan E. Rice, sempat jadi kandidat kuat untuk menggantikan Clinton sebagai menteri luar negeri. Namun pekan lalu dia menarik diri dari pencalonannya.

NUR ROCHMI | NY TIMES

Berita terpopuler lainnya:
Konser Guns N' Roses Ditunda karena Takut Petir

Tiga Kiamat di 2012

Anas Sebut Pemecatan Ruhut Isu Tak Penting

Berita terkait

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.

Baca Selengkapnya

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York

Baca Selengkapnya

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

6 September 2022

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

Hillary Clinton mulai mengganti cara berpakaiannya setelah mengunjungi Brazil pada 1995. Ada insiden tidak menyenangkan dengan fotografer.

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

29 Agustus 2022

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

Hillary Clinton memberikan dukungan kepada PM Finlandia Sanna Marin yang terlibat skandal video sedang dugem.

Baca Selengkapnya

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

16 Maret 2022

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menanggapi sanksi Rusia dengan cemoohan, "terima kasih atas penghargaan seumur hidup ini".

Baca Selengkapnya

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

27 Juni 2021

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

Di hadapan ribuan pendukungnya, Donald Trump memberi sinyal kemungkinan maju kembali di pemilihan presiden AS 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya