Jacintha Saldanha. REUTERS/Benedict Barboza/Handout/ANI via Reuters TV
TEMPO.CO, Jakarta - Jasad perawat di King Edward VII Hospital yang menangani Kate Middleton, Jacintha Saldanha, rencananya dikebumikan di kampung halamannya, di Shirva, India. Saldanha meninggalkan seorang suami dan sepasang anak remaja.
Jacintha Saldanha ditemukan meninggal dunia pada Jumat, 7 Desember 2012. Tubuhnya ditemukan hanya beberapa meter dari rumah sakit tempatnya bekerja dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi, Weymouth Street.
Kabar tersebut juga dipastikan oleh Kepolisian Scotland Yard. "Penyebab kematian belum diketahui dan masih dalam proses penyelidikan," demikian bunyi pernyataan resmi kepolisian seperti dikutip dari situs Time.
Perawat tersebut dicurigai bunuh diri karena beberapa hari sebelumnya dia dikerjain oleh sepasang penyiar radio Australia yang menelepon dan berpura-pura menjadi Ratu Elizabeth II dan Pangeran Charles. Teperdaya, Jacintha yang sedang bertugas di bagian resepsionis pun menyambungkan telepon kepada perawat pribadi Duchess of Cambridge Kate Middleton. Saat itu, Kate memang tengah dirawat akibat mual-mual akut di masa awal kehamilannya.
Dari percakapan telepon itu, kondisi medis istri Pangeran William pun terungkap dan disiarkan pada pogram radio 2Day FM, Australia. Rekaman percakapan tersebut lalu menyebar di Internet dan mempermalukan rumah sakit yang sering menangani keluarga Kerajaan Inggris tersebut.
Pihak kerajaan atas nama Duke dan Duchess of Cambridge, William dan Catherine, pun mengeluarkan ucapan dukacita mendalam atas meninggalnya perawat tersebut. "Doa dan ucapan dukacita kami kirimkan untuk keluarga, kawan, dan kolega Jacintha Saldanha." Juru bicara istana pun menyatakan mereka tak pernah melayangkan teguran kepada pihak rumah sakit atas insiden lelucon telepon itu.
Juru bicara Rumah Sakit King Edward VII juga menyatakan perawat yang telah bekerja selama empat tahun di sana itu tak dikenai sanksi apa pun karena lelucon telepon yang menimpanya. "Saldanha adalah perawat yang baik. Dia disukai semua orang di rumah sakit," tutur juru bicara rumah sakit.