Taliban Bunuh Penyiar Televisi Pakistan

Reporter

Rabu, 28 November 2012 16:31 WIB

Hamid Mir. dawn.com

TEMPO.CO, Islamabad - Taliban mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom yang ditanam di bawah mobil mengakibatkan jurnalis kenamaan sekaligus penyiar televisi Pakistan, Hamid Mir, tewas, Senin, 26 November 2012.

Hamid Mir, yang menjadi pembawa acara Capital Talk di televisi Geo dan penulis kolom untuk koran ternama, Jang, bulan lalu mengkritik Taliban yang menembak aktivis remaja Malala Yousafzai.

Taliban menembak mati Malala, 15 tahun, di dalam bus sekolah di Lembah Swat, sebelah utara Pakistan. Sebab, Malala menggelorakan hak-hak anak gadis untuk menempuh pendidikan. Namun, aksi tersebut gagal.

"Hidup dan mati di tangan Allah. Allah menyelamatkan hidupnya, tetapi kami akan membuat aksi serupa lagi," ujar juru bicara Tehreek-e-Taliban, Ehsanullah Ehsan, kepada AFP melalui telepon dari tempat yang dirahasiakan. "Hamid menjadi sasaran pembunuhan sebab dia anti-Islam dan muslim," katanya.

Polisi mengatakan alat (bom), yang diisi bahan peledak disertai detonator, diletakkan di bawah mobilnya di ibu kota Pakistan, Islamabad, Senin, 26 November 2012. Menteri Dalam Negeri Rehman Malik menyiapkan hadiah 50 juta rupee atau setara dengan Rp 4,8 miliar bagi setiap orang yang sanggup memberikan informasi terhadap siapa yang bertanggung jawab atas pelaku peledakan bom.

AL ARABIYA | CHOIRUL

Berita Terpopuler:
Ini Curhat Bekas Penyidik KPK tentang Abraham Samad

Marzuki Alie Lapor Menlu, Dubes di Jerman Santai

Jokowi: Saya Selesai, MRT Selesai

Surat Pengunduran Diri Penyidik Hendy Puji KPK

Misteri Otak Saat Koma Mulai Terkuak

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya