David Cameron Desak Israel Akhiri Serangan  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 18 November 2012 11:01 WIB

Perdana Menteri Inggris David Cameron saat berkunjung ke Universitas Alazhar Jakarta, Kamis (12/4). PM Cameron menyampaikan pidatonya di hadapan akademisi dan mahasiswa di Universitas Al-Azhar pada pukul 08.26 WIB. foto: Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, London - Perdana Menteri Inggris David Cameron menghubungi langsung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu soal krisis Gaza yang tengah berlangsung.

Dalam sebuah sambungan telepon dengan Netanyahu, Cameron juga mengungkapkan simpati terhadap serangan roket dari militan Palestina terhadap warga Israel.

Selama krisis Gaza terjadi, tercatat sudah jatuh korban 40 jenazah dari Palestina dan tiga jasad dari Israel. Serangan selama tiga hari terakhir ini juga memicu protes di seluruh dunia.

Di Inggris sejumlah aktivis pro-Palestina telah berkumpul di Edinburg dan London untuk mendesak pemberhentian kekerasan di Gaza. Mereka memusatkan pertemuan di depan Kedutaan Israel.

Juru bicara pemerintah Inggris mengatakan bahwa Cameron mengkhawatirkan nasib perdamaian di kawasan Timur Tengah ini. "Dia menunjukkan perhatian atas risiko peningkatan konflik dan bahaya terkait nasib peradaban masa depan di Gaza dan Israel."

Pemerintah Inggris memberikan tekanan untuk kedua pihak. Namun khusus untuk Israel, Cameron memintah Netanyahu agar melakukan semua hal yang bisa mengakhiri konflik.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ingris, Willam Hague, menyatakan rezim Hamas bertanggung jawab terhadap peningkatan kekerasan yang terjadi sejak Rabu, 14 November 2012. Hague memintah dua belah pihak untuk berusaha menghentikan konflik ini.

Sabtu lalu, di ibu kota Skotlandia, Edinburg, ratusan orang turun ke jalan untuk mendukung rakyat Palestina. Aksi dukungan ini disponsori oleh sejumlah kelompok, di antaranya Scottish Palestine Solidarity Campaign, Stop the War, dan the Scottish Trades Union Congress.

Akibat serangan ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan terjadi kesulitan obat-obatan di Rumah Sakit Gaza. Sabtu, 17 November 2012, WHO mengeluarkan pernyataan bahwa suplai obat-obatan dan alat medis ke Gaza semakin kritis.

Apalagi korban dari Palestina jauh lebih banyak ketimbang dari Israel. Tercatat 43 warga Palestina meninggal dan hampi separuhnya warga sipil, termasuk delapan anak-anak. Sednagkan dari pihak Israel, tiga korban meninggal.

BBC | YNET | DIANING SARI

Berita terpopuler lainnya:
Anonymous Serang Situs Pemerintah Israel
Kim Jong Un Dinominasikan Jadi Pria Terseksi 2012

Gadis Ini Biasa Tidur Selama 64 Hari

Oposisi Suriah Angkat Duta Besar untuk Prancis

Jualan Bensin, Alternatif Pekerjaan Saat Perang Suriah

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya