TEMPO.CO, Rangoon - Belasan orang dikabarkan tewas setelah gempa berkekuatan 6,8 pada skala Richter melanda desa yang terletak sekitar 110 kilometer Kota Mandalay di utara Myanmar, kemarin. Gempa susulan masih terus terjadi hingga hari ini.
Jumlah korban tewas terbesar berada pada sebuah jembatan yang sedang dalam tahap pembangunan. Jembatan itu kini runtuh di Sungai Irrawaddy dekat Kota Shwebo. Saksi mata mengatakan, empat pekerja tewas dan beberapa orang lainnya hilang.
Saksi juga mengatakan sebuah biara runtuh di Desa Kyaukmyaung di sisi barat jembatan. Bencana ini menewaskan beberapa orang. Di aera pertambangan emas di Desa Sintku, beberapa orang juga dikabarkan tewas.
Seorang warga Sintku menyatakan, saat ini warga masih berada di luar rumah karena khawatir adanya gempa susulan. Menurut Save the Children, gempa merusak beberapa bangunan sekolah. Karena gempa terjadi pada hari libur, tak ada siswa atau guru yang dilaporkan terluka.
Berbicara kepada VOA melalui telepon dari Rangoon, direktur operasi Save the Children, Denis De Poerk, mengatakan jumlah korban sedikit karena gempa melanda daerah yang relatif belum berkembang. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa pemerintah Myanmar tidak memerlukan bantuan asing untuk menangani gempa.
"Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah menunjukkan bahwa mereka mampu bergerak sangat cepat untuk merespon bencana alam dan memobilisasi sumber daya di dalam negeri," katanya. Tidak ada kerusakan besar dilaporkan di Mandalay, kota kedua terbesar di Myanmar. Gempa juga terasa hingga negara tetangga Thailand tetangga dan ibu kotanya, Bangkok.
VOA | TRIP B
Berita terkait
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam
29 Januari 2021
Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi
Baca SelengkapnyaInvestigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya
10 Februari 2018
Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.
Baca SelengkapnyaMiliter Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku
27 September 2017
Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.
Baca SelengkapnyaDewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya
26 September 2017
Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.
Baca SelengkapnyaMyanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine
26 September 2017
Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.
Baca SelengkapnyaPengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida
25 September 2017
Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.
Baca SelengkapnyaBangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar
23 September 2017
Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.
Baca SelengkapnyaWarga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar
6 September 2017
Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.
Baca SelengkapnyaJet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan
5 September 2017
Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.
Baca SelengkapnyaBentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi
27 Agustus 2017
ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.
Baca Selengkapnya