TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian Ohio diperkirakan bakal menentukan pemenang pemilu Amerika Serikat antara Barack Obama dan Mitt Romney. Di negara dengan 18 suara elektoral ini, kedua calon presiden bakal menutup kampanye mereka pada hari pemungutan suara.
Menurut ajudan Romney, kandidat dari Partai Republik ini akan mencari setiap peluang dalam kunjungannya ke Pennsylvania dan Ohio. Dia akan mengunjungi daerah Cleveland dan Pittsburgh guna menggaet suara. Kedatangannya di Pittsburgh diperkirakan akan mengarahkan mata pemilih di timur Ohio, yang kebanyakan menonton televisi Pittsburgh.
Romney diperkirakan akan sulit menang di daerah ini. Pasalnya, negara ini cukup berhasil dalam hal mengatasi pengangguran. Jumlah pengangguran di Ohio hanya 7,9 persen lebih rendah dari rata-rata nasional. Mereka umumnya pekerja pada perusahaan automotif, yang pada 2009 Obama populer dengan upaya bailout terhadap perusahaan semacam itu.
Kedua kandidat memang bersaing ketat berdasarkan sejumlah polling. Di wilayah Ohio, berdasarkan CNN/Polling ORC, Obama unggul tipis dengan 50 persen banding 47 persen. Dekatnya perbedaan suara antara keduanya di wilayah maupun nasional membuat kemenangan akan ditentukan oleh swing voter.
REUTERS
Berita Terpopuler
Empat Faktor Ini Bisa Hambat Pemilu AS
Besok, Pertarungan Final Obama Vs Romney
Obama-Romney Ketat sampai Akhir
Alasan Wali Kota New York Dukung Obama
Romney Kaitkan Obama dengan Castro dan Chavez
Berita terkait
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika
12 Februari 2024
Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaCapres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden
26 Mei 2023
Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaKanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika
23 Mei 2023
Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika
Baca SelengkapnyaTuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara
19 April 2023
Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun
Baca SelengkapnyaYevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina
30 November 2022
Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.
Baca SelengkapnyaKecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024
27 November 2022
Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaElon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya
8 November 2022
Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden
Baca SelengkapnyaBos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika
7 November 2022
Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.
Baca SelengkapnyaIni Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk
5 November 2022
Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPerolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama
5 November 2020
Meski penghitungan suara Pemilu AS masih berlangsung, Joe Biden telah mengantongi lebih dari 70 juta suara.
Baca Selengkapnya