TEMPO.CO, Jakarta - Dua kandidat calon Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan Mitt Romney, terpaksa membatalkan rencana kampanye Ahad kemarin dan Senin, 29 Oktober 2012. Agenda tersebut batal lantaran topan Sandy mengancam wilayah pantai timur Amerika Serikat hingga Senin malam.
Strategi kampanye early vote Obama terancam harus diatur ulang. Sebaliknya Presiden lebih mengutamakan menangani kondisi darurat di wilayah New York, Massachusetts, dan distrik Columbia. Setelah mengunjungi badan pemantau kondisi darurat, Obama pergi Florida dan mengakhiri kampanye di sana. Setelah itu ia kembali ke Washington.
Begitu pula Mitt Romney. Calon presiden dari Partai Republik ini juga membatalkan kampanyenya di pantai timur. Namun, posisinya yang bukan seorang presiden membuat Romney lebih mudah mengatur jadwal kampanye di tempat tersebut, terutama di Ohio.
Penasehat utama kampanye Obama, David Axelrod, kepada CNN mengatakan tak ada yang mengetahui dampak topan Sandy pada pemilihan. “Kami lebih memperhatikan tentang manusia. Badai ini bisa berdampak pada 50 juta orang,” kata Axelrod. "Jalan terbaik yang kami lakukan adalah fokus mengenai bagaimana kami dapat membantu masyarakat dan berharap semua beres pekan depan."
Topan Sandy, badai berkekuatan tertinggi, akan menghantam sejumlah wilayah di pantai timur Amerika Serikat. Badai ini mengancam delapan negara bagian negara itu, termasuk pusat bisnis New York dan Washington DC.
TELEGRAPH | WANTO
BERITA TERKAIT
Sambut' Badai Sandy, Obama Minta Semua Waspada
Badai Sandy Batalkan Ribuan Penerbangan di AS
Berita terkait
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika
12 Februari 2024
Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaCapres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden
26 Mei 2023
Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaKanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika
23 Mei 2023
Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika
Baca SelengkapnyaTuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara
19 April 2023
Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun
Baca SelengkapnyaYevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina
30 November 2022
Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.
Baca SelengkapnyaKecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024
27 November 2022
Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaElon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya
8 November 2022
Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden
Baca SelengkapnyaBos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika
7 November 2022
Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.
Baca SelengkapnyaIni Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk
5 November 2022
Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.
Baca SelengkapnyaApa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia
3 November 2020
Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.
Baca Selengkapnya