Sejumlah warga berjalan di dekat sebuah bangunan yang hancur setelah dibombardir jet Angkatan Udara Suriah di Aleppo, Suriah, Senin (3/9). REUTERS/Youssef Boudlal
TEMPO.CO, Damaskus - Sebuah ledakan menghantam markas besar intelijen Suriah, Selasa, 25 September 2012, menewaskan dan melukai puluhan orang, termasuk pejabat tingginya.
Penyebab ledakan diklaim dilakukan oleh dua kelompok perlawanan, yakni Dewan Revolusioner Damaskus dan Brigade Anak Cucu Nabi.
"Puluhan anggota dinas rahasia dan Shabbiha (milisi pro-pemerintah Suriah) tewas dalam ledakan tersebut," kata Brigade Anak Cucu Nabi kepada Al Arabiya. Satu dari pejuang kami meletakkan bahan peledak di dalam tangki minyak," kata pihak Brigade.
Pada bagian lain, lontaran mortir Suriah yang merupakan tembakan antara pasukan pemerintah dengan pemberontak jatuh ke teritori Israel, Selasa. Namun, kata pejabat militer Israel, mortir itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Menurut pejabat militer Israel, senjata yang jatuh di dataran tinggi Golan tersebut dirahasiakan jumlahnya. Dataran tinggi Golan merupakan wilayah Suriah yang dikuasai Israel dalam perang enam hari pada 1967 dan secara sepihak dicaplok pada 1981.
"Awal pagi ini beberapa tembakan mortir mendarat di dataran tinggi Golan, tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa," kata juru bicara militer Israel. "Tembakan ditujukan ke desa-desa di sisi Suriah." Dia menambahkan, militer Israel telah menyampaikan komplain ke penanggung jawab pasukan PBB di perbatasan.