Kim Hye-sook, Perjuangan Pembelot Korea Utara (2)  

Senin, 10 September 2012 14:17 WIB

Hye Sook Kim. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Senin ini, 10 September 2012, adalah peringatan 64 tahun berdirinya Korea Utara. Sejak Perang Dunia II berakhir, Korea memang terbelah menjadi dua wilayah yang masing-masing dikuasai Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Kini, upaya untuk menyatukan kedua saudara yang terpisah ini terus terjadi.

Membelotnya ratusan, mungkin ribuan, orang Korea Utara ke Korea Selatan jadi salah satu pemicunya. Kisah Kim Hye-sook ini adalah salah satu contoh bagaimana penduduk di kedua Korea sebenarnya sudah lama ingin bersatu. Berikut ini petikan wawancara Tempo dengan Kim ketika perempuan tangguh 49 tahun ini berkunjung ke Jakarta, Agustus lalu.

Apa harapan Anda untuk pemerintah Korea Utara?
Saya percaya, suatu saat, dua Korea akan bersatu. Saya yakin tata kehidupan di Korea Utara tidak bisa dilanjutkan. Ketika saya masih di Korea Utara, ada banyak propaganda soal Korea Selatan yang disebut-sebut sebagai negara kapitalis, tapi ketika saya sampai di sana, saya menemukan sebuah negeri yang sangat baik untuk hidup.

Apakah reunifikasi ini mungkin terjadi?

Saat ini, ada demam budaya Korea Selatan di Korea Utara. Banyak orang Korea Utara menonton film drama Korea Selatan, mendengar lagu-lagu pop Korea Selatan atau K-Pop. Jadi mereka sekarang tahu lagu-lagu Korea Selatan dan menontonnya. Dengan begitu, saya yakin, mereka sekarang penuh hasrat untuk lebih tahu lagi soal budaya Korea Selatan. Jadi saya pikir unifikasi pasti terjadi. Tapi kapan, saya tidak tahu.

Anda masih punya kerabat di Korea Utara?

Dua anak saya masih tinggal di sana. Juga tiga saudara saya. Dua saudara perempuan saya dan satu saudara laki-laki saya sama-sama ditahan di Kamp No. 18. Sudah lebih dari 40 tahun mereka ditahan di sana.

Bagaimana Anda berkomunikasi dengan keluarga di Korea Utara?
Di perbatasan Korea Utara, ada banyak makelar dari Cina. Caranya mudah: saya cukup membeli telepon seluler dan memberikannya kepada para makelar. Mereka akan membawa telepon seluler itu ke Korea Utara dan menyampaikannya pada keluarga saya di sana. Saya terakhir bicara dengan keluarga saya pada 2008. Sejak itu, saya tidak bisa lagi menghubungi mereka.

MARIA HASUGIAN

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya