Kekasih Saif Qhadafi Minta Tolong Tony Blair

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 3 September 2012 14:25 WIB

Saif al-Islam. AP/Ammar El-Darwish

TEMPO.CO, Tel Aviv - Pacar terakhir Saif al-Islam meminta kepada mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, untuk menyelamatkan anak mantan pemimpin Libya, Muammar Qhadafi, itu. Blair dikenal sebagai "teman lama" keluarga mantan diktator Libya tersebut.

Saif Qhadafi sedang menghadapi hukuman mati di Libya. Dia diadili karena perannya dalam pembunuhan demonstran selama pemberontakan melawan ayahnya tahun lalu.

Kelompok hak asasi manusia khawatir bahwa dia tidak akan menghadapi pengadilan yang adil. Upaya untuk mengekstradisi dia ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag telah gagal.

Sekarang Orly Weinerman, model asal Israel berusia 41 tahun, meminta bantuan internasional untuk bersimpati pada nasib mantan kekasihnya. Weirman dan Saif menjalin percintaan selama enam tahun setelah mereka bertemu di London pada 2005.

"Saif bekerja sama dengan Tony Blair sebelum ia ditangkap. Keduanya adalah teman lama. Sudah saatnya Blair menunjukkan loyalitasnya sebagai teman," katanya. "Blair adalah seorang anak Allah. Sebagai seorang Kristen ia memiliki kewajiban moral untuk membantu teman yang membutuhkan."

Hubungan Saif dan Blair digambarkan dalam dokumen yang ditemukan selama pemberontakan. Sebuah surat yang ditulis oleh Tony Blair pada tahun 2007 memberikan saran untuk membantu Saif meraih gelar PhD yang dia ambil di London School of Economics.

"Membunuhnya tak akan mendapatkan apa-apa. Jangan hukum dia karena siapa ayahnya," ujarnya.

Weinerman yang juga seorang artis mengatakan "hubungan rahasia"-nya dengan Saif al-Islam dimulai pada April 2005 ketika mereka diperkenalkan oleh temannya. Hubungannya dengan Saif jadi bulan-bulanan media Israel.

"Fakta bahwa Saif siap untuk melibatkan dirinya dalam hubungan cinta dengan seorang Yahudi adalah ukuran seberapa terbuka dan beradabnya dia," katanya yang kini bermukim di Tel Aviv. "Dia menilai orang seperti apa adanya mereka, tidak apa yang orang harapkan. Saif tak pernah menjadikan agamaku atau negara asalku sebagai alasan untuk tidak berteman."

Ketika ayahnya memerintah Libya, Saif memainkan peran kunci dalam hubungan dengan Barat. Ketika Blair meninggalkan kursi perdana menteri, ia mengejar kepentingan bisnis di negara Afrika Utara itu guna membantu perusahaan-perusahaan internasional yang hendak berbisnis migas di Libya.

MAIL ONLINE | TRIP B

Berita Terpopuler:
Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang

Wanita Ini Bercumbu dengan Pangeran Harry di Vegas

83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang

Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia

Megawati: Jadi Manusia Mbok Punya Moral dan Etika

Kang Jalal pun Diancam Mati

Bagaimana Kronologi Syiah Masuk Sampang?

Wifi Gratis Sudah Aktif di Jakarta

Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?

Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya