Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. Bloomberg.com
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Ketua partai mayoritas dan Perdana Menteri Malaysia, Najib razak menyatakan "sudah cukup" bagi semua bentuk pertikaian di negeri itu. Menurutnya, sudah lebih dari empat tahun sejak pemilu terakhir, saatnya untuk unjuk karya, bukan saling menudingkan jari.
"Kami di pucuk pimpinan telah berbicara tentang masalah ini berkali-kali. Sudah saatnya bagi para anggota untuk memenuhi janji dan loyalitas mereka kepada partai," katanya.
Ia meminta anggota partai untuk tidak hanya melihat apa yang pemerintah telah janjikan pada mereka, melainkan apa yang bisa dilakukan untuk membantu pemerintah.
Najib menekankan bahwa jika semua anggota UMNO dan Barisan Nasional bersatu, tidak ada alasan bagi koalisi untuk tidak bisa menang.
Sebelumnya dalam peringatan Hari Kemerdekaan Malaysia, ia menyarakan perbedaan adalah pilar yang membuat Malaysia jaya. "Persatuan dalam perbedaan adalah hal yang membuat kita kuat," katanya.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.