TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (Asean) Sabtu, 18 Agustus 2012, merilis pernyataan bersama soal konflik berdarah antara warga Rakhine dan Rohingya di Myanmar.
Pernyataan bersama ini lahir berkat komunikasi intensif antara semua Menteri Luar Negeri dari anggota Asean dan Menlu Myanmar. “Kami mendukung upaya pemerintah Myanmar untuk mengembalikan situasi yang kondusif di Rakhine dan siap memberikan bantuan kemanusiaan jika dibutuhkan,” demikian bunyi rilis itu.
Semua Menteri Luar Negeri Asean juga menegaskan bahwa penyelesaian konflik Rohingya adalah bagian tak terpisahkan dari proses demokrasi dan transformasi politik di Myanmar. “Upaya pemerintah Myanmar menciptakan kehidupan harmonis antarberbagai komunitas di sana tidak boleh mundur,” demikian ditegaskan dalam pernyataan bersama ini.
Akibat perkelahian antarwarga di Rakhine, ribuan warga Rohingya diusir dari rumahnya, dalam tiga pekan terakhir. Warga Rohingya, yang merupakan minoritas Muslim di Myanmar, selama ini memang kerap menjadi korban kebijakan diskriminatif di sana. Etnis ini bahkan belum diakui sebagai warga negara Myanmar.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler:
KPK Beraksi, Wakil Ketua PN Semarang Menangis
Hakim yang Ditangkap KPK Ternyata Makelar Kasus
Hakim Kartini Sudah Bebaskan 5 Koruptor
Happy Birthday Indonesia Jadi Trending Topic Dunia
Perilaku Hakim Kartini Dinilai Tak Pantas
Inilah Dua Hakim Yang Ditangkap KPK di Semarang
BJ Habibie Jadi Pembina Upacara Dunia Maya
TKI di Belanda: Kami Belum Merdeka
Gara-gara Arus Mudik, Paskibra Nangis
Hari Kemerdekaan RI, Siwon Super Junior Ngetweet
Berita terkait
Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika
9 April 2019
Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma
8 September 2018
Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar
Baca Selengkapnya16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma
2 April 2013
Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.
Baca SelengkapnyaPMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya
3 Desember 2012
Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas
17 September 2012
Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.
Baca SelengkapnyaEra Sensor Media di Burma Berakhir
20 Agustus 2012
Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?
Baca SelengkapnyaBantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar
18 Agustus 2012
PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.
Baca SelengkapnyaMenlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya
18 Agustus 2012
Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.
Baca SelengkapnyaKTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya
29 Juli 2012
Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.
Baca SelengkapnyaPartai Suu Kyi Boikot Pembukaan Sidang Parlemen
23 April 2012
Penyebabnya, tuntutan mengganti istilah "pengawal konstitusi" dalam sumpah anggota parlemen menjadi "hormat kepada konstitusi" tidak disetujui.
Baca Selengkapnya