Warga Suriah yang mengungsi menuju perbatasan Turki. AP/Ismihan Ozguven, Anatolia
TEMPO.CO, Jenewa - Dentuman peluru pasukan pemerintah Bashar al-Assad dan kelompok perlawanan terus membahana di Suriah. Kabar terakhir menyebutkan, sedikitnya 35 warga sipil di pinggiran Damaskus tewas diberondong peluru serdadu pemerintah. Nun jauh di sana, Organisasi Pangan Dunia (FAO) berteriak kencang agar dunia memberikan bantuan makanan kepada rakyat Suriah.
Menurut lembaga PBB ini, Kamis, 2 Agustus 2012, lebih dari 3 juta penduduk Suriah membutuhkan bantuan makanan, tanaman, dan hewan ternak dalam waktu 12 bulan ke depan. Kebutuhan itu dampak dari konflik yang menyebabkan pertanian gagal panen.
PBB dan pemerintah Suriah, dalam pernyataan yang hampir bersamaan, mengatakan sektor pertanian Suriah mengalami kerugian hingga US$ 1,8 miliar, sekitar Rp 17 triliun, termasuk gagal panen di sektor pertanian gandum.
Dalam sebuah laporan pada Juni 2012 disebutkan, pertanian gandum gagal panen di daerah Deraa, kawasan pinggiran Damaskus, Homs, dan Hama disebabkan kekurangan tenaga kerja dan keengganan pemilik mesin pertanian menyewakan peralatannya karena ketidakamanan. "Ada risiko besar jika tidak ada bantuan," jelas FAO.