TEMPO.CO, Jakarta - Tiga warga negara Indonesia yang menjadi korban penembakan di bioskop The Century 16, Aurora, Colorado, Amerika Serikat, sudah lama menetap di sana.
"Mereka sudah lama bekerja di sana," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam konferensi pers di kantornya, Sabtu, 21 Juli 2012.
Informasi tersebut, kata Marty, dihimpun dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia wilayah Los Angeles beberapa jam lalu. Sayangnya, ia belum bisa menjelaskan lebih lanjut berapa lama mereka sudah menetap.
Warga Indonesia yang menjadi korban penembakan brutal saat penayangan film perdana Batman: The Dark Knight Rises itu adalah Anggiat M. Situmeang, 44 tahun; Rita Paulina Situmeang (44); dan Prodeo Et Patria Situmeang (15). "Mereka satu keluarga," ujar Marty.
Anggiat mengalami memar di mata kiri akibat terkena serpihan tembakan pada dinding. Rita mengalami luka tembak di lengan kiri dan kaki kiri, sementara Prodeo mengalami luka tembak di punggung kiri bawah.
"Saat ini Rita masih dirawat intensif di Denver Health Medical Center dan Prodeo dirawat di University of Colorad. Keduanya dalam keadaan stabil," ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat, 20 Juli 2012, pukul 00.30 waktu setempat, terjadi penembakan di gedung bioskop The Century 16. Ketika itu, bioskop sedang memutar film The Dark Knight Rises, dan baru berlangsung selama 15 menit.
Menurut sumber Kepolisian Kota Aurora, diperkirakan 71 orang menjadi korban penembakan, 12 orang di antaranya tewas. Ada sepuluh orang tewas di lokasi, sementara dua orang lainnya meninggal di rumah sakit.
AYU PRIMA SANDI
Berita terpopuler lainnya:
PSK Ini Ladeni 12 Orang Sehari
Jokowi dalam Terawangan Ahli Metafisika
Pemutaran Film Batman Telan Nyawa 14 Penonton
Hartati Murdaya Terancam Dipecat dari Demokrat
Film ''Mursala'' Dilarang Tayang.
Berapa Kerugian Hambalang? Ini Taksiran KPK
Nuri Maulida Nikah Siri dengan Ustadz Guntur Bumi?
Gigi Berantakan Tengah Jadi Tren di Jepang
Berita terkait
10 Tuduhan Baru untuk the Joker
20 September 2012
Sayangnya, petugas pengadilan menolak memberikan penjelasan ketika ditanya apa saja tuduhan baru yang dilayangkan ke pembantai Colorado itu.
Baca SelengkapnyaBerkostum Batman, Para Korban Hadiri Sidang Holmes
31 Juli 2012
Pelaku penembakan di bioskop Colorado, Amerika Serikat, James Holmes, resmi didakwa dengan 142 dakwaan.
Baca SelengkapnyaHolmes Hadapi Puluhan Dakwaan Pembunuhan
31 Juli 2012
Jaksa Carol Chambers meyakini bahwa Holmes, 24 tahun, bertindak dengan direncanakan terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaRambut Merah 'The Joker' Contek PSK Favoritnya
30 Juli 2012
Sang PSK berambut merah disewa dua bulan sebelum pembantaian Colorado.
Baca SelengkapnyaHolmes Bercinta dengan PSK Sebelum Penembakan
30 Juli 2012
Seorang PSK yang berbasis di Denver mengatakan kepada New York Daily News bahwa Holmes membayarnya untuk bercinta hanya seminggu sebelum pembantaian
Baca SelengkapnyaAksi 'The Joker' Maryland Berhasil Digagalkan
28 Juli 2012
Kepada majikan yang memecatnya ia menyatakan dirinya adalah seorang Joker yang 'akan meledakkan setiap orang'.
Baca SelengkapnyaTernyata James Holmes Pasien Psikiater Kampusnya
28 Juli 2012
Pelaku penembakan bioskop di Aurora, Colorado, James Holmes, berada dalam perawatan ahli penyakit jiwa sebelum penembakan.
Baca SelengkapnyaJoker Colorado Kirim Rencana Penembakan ke Kampus
26 Juli 2012
James Holmes ternyata telah mengirimkan detail rencana penembakan ke University of Colorado. Isinya gambar dan ilustrasi penembakan.
Baca SelengkapnyaKorban Teror Batman Masih Trauma Lihat The Joker
26 Juli 2012
Keluarga Situmeang ingin melupakan insiden ini dan kembali beraktivitas.
Baca SelengkapnyaThe Joker Colorado Sempat Mendaftar ke Klub Tembak
26 Juli 2012
"Aneh lagi, di bagian tanda tangan ia membubuhkan tulisan 'Cheers, James'," kata Rotkovich. "Siapa juga yang menulis 'Cheers' di tanda tangannya."
Baca Selengkapnya