Membelot, Duta Besar Suriah Serukan Revolusi

Reporter

Editor

Jumat, 13 Juli 2012 04:03 WIB

Sejumlah anggota Pertahanan Sipil memadamkan api dari beberapa mobil di lokasi ledakan di luar Gedung Pengadilan di Damaskus, Suriah, Kamis (28/6). REUTERS/SANA/Handout

TEMPO.CO, Beirut-- Konflik bersenjata yang membunuh banyak warga membuat perlawanan terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad bermunculan. Duta Besar Suriah untuk Irak, Nawaf al-Fares, mengatakan membelot dan bergabung dengan revolusi terhadap Al-Assad.

Dalam pidato yang diunggah di laman Facebook, Rabu 11 Juli 2012, Al-Fares bahkan mengajak tentara Suriah mengikuti tindakannya dan mengalihkan senjata mereka ke para pemimpin di Damaskus.

"Saya meminta anggota militer bergabung dengan revolusi dan membela negara serta warga negara. Alihkan senjata kalian kepada penjahat dari rezim ini," kata Al-Fares, yang direkam ketika berbicara di depan bendera Suriah yang berwarna hijau dan putih.

Ia menuding keluarga al-Assad dan sekutunya telah melakukan korupsi dan penghancuran selama 40 tahun. “Semua orang di Suriah harus bergabung dengan revolusi untuk menyingkirkan mimpi buruk dan rekan-rekannya,” ucapnya.

Al-Fares menjadi diplomat pertama Suriah yang secara terbuka menentang al-Assad. Sebelumnya, ada nama Manaf Tlas, brigadir jenderal pada pasukan elite Garda Republik, yang juga teman dekat Assad.

Al-Fares adalah politikus senior dan orang kepercayaan presiden sebelumnya Hafez al-Assad. Tidak disebutkan di mana lokasi Al-Fared membuat rekaman tersebut. Kementerian Luar Negeri Irak menyebutkan bahwa sang diplomat tengah berada di Qatar. Adapun Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan mereka sudah memecat Al-Fares.

Kondisi Suriah semakin memanas. Pertempuran antara tentara pemerintah dan tentara perlawanan sudah mulai mendekati Ibu Kota Damaskus. Tentara menembakkan mortir ke arah lawannya yang bersembunyi di rumah-rumah di pinggiran kota. Ini merupakan pertempuran pertama dekat Damaskus sejak perlawanan terhadap Assad muncul 16 bulan lalu.

Seorang aktivis mengatakan pertempuran juga terjadi di beberapa lokasi lain, seperti Kota Homs, serta daerah pertanian Al-Lawan dan Basateen yang berada di Distrik Kafar Souseh,

"Saya bangun pagi dan melihat banyak helikopter terbang di area itu, saya mendengar sekali banyak tembakan mortir,” kata aktivis anti-pemerintah, Hazem al-Aqad.

Diperkirakan, sekitar 17 ribu orang tewas selama perang. Hingga saat ini ratusan ribu rakyat Suriah menyelamatkan diri ke negara tetangga. Perdana Menteri Yordania, Fayez Tarawneh, mengatakan sekitar 131 ribu warga Suriah memasuki kerajaan Arab itu sejak awal kerusuhan. Selain itu, para pengungsi pergi ke Libanon, Irak, dan Turki.

REUTERS | BBC | RAJU FEBRIAN

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya