TEMPO.CO , Arizona - Michael Marin tampak terkejut saat vonis dibacakan, untuk kesalahan membakar rumahnya sendiri. Miliarder mantan pialang di Wall Street ini kemudian memegang kepalanya, sebelum terlihat memasukkan sesuatu ke mulutnya. Sejenak kemudian, dia terlihat kejang dan tak sadarkan diri.
Ruang sidang pun gempar. Dia segera dilarikan ke rumah sakit. Namun dalam perjalanan, ayah empat anak ini menghembuskan nafas terakhirnya. Ia diduga menelan pil racun.
Marin duduk di kursi pesakitan setelah membakar rumahnya senilai US$ 3 juta setelah gagal untuk menjualnya di lelang amal. Pria 53 tahun ini dinyatakan bersalah atas pembakaran oleh juri di Pengadilan di Maricopa Superior. Dia diancam hukuman 16 tahun penjara.
Marin membakar rumahnya, yang tadinya hendak dijualnya, setelah terbelit utang di bank. Dia menyatakan tak sanggup lagi membayar bunga hipotek yang terus membengkak, yaitu US$ 17.250 perbulan. Sedianya, ia mengharap klaim asuransi US$ 650 ribu dari kebakaran rumahnya, seandainya saja tak segera terbongkar bahwa ia sengaja membakarnya.
Marin lulusan Yale Law School. Dia terkenal sebagai pria bergaya hidup mewah. Beberapa lukisan Picasso ada di rumahnya. Salah satu hobinya adalah mendaki gunung. Ia pernah memamerkan sepatu gunungnya yang berharga serata Rp 8 juta.
AP | TRIP B
Berita Terkini
Pesawat Hilang 60 Tahun Lalu Ditemukan
IM2 Luncurkan Tokoon.com
Penyelewengan BBM Bersubsidi Tembus Rp 119 Miliar
Standard Chartered Borong Saham Trikomsel
Empat Relawan Asing di Kenya Diculik
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya