TEMPO.CO, Washington - Ann Romney, istri calon presiden Amerika Serikat Mitt Romney, menuduh kampanye Presiden Barack Obama dan para pendukungnya "mencoba merendahkan saya sebagai pribadi".
"Mereka mengatakan sejak awal bahwa tujuan mereka dalam kampanye 'membunuh Mitt Romney'. Sekarang tidak secara harfiah, tetapi secara kiasan jelas," katanya. Ia menyatakan sejauh ini suaminya berusaha untuk tidak membaca satu pun iklan negatif Obama.
Dalam kampanyenya, Obama melalui serangkaian iklan beberapa pekan terakhir, menyorot bagaimana Romney menjalankan perusahaan ekuitasnya, Bain Capital. Tahap berikutnya adalah untuk menargetkan hari-harinya sebagai Gubernur Massachusetts.
Tentang pencalonan suaminya, Ann menyatakan, jika Pemilu Presiden 2012 dimenangkan suaminya, maka yang menang adalah seluruh rakyat AS. Namun jika dia kalah, katanya, maka negara merugi.
Menggambarkan taruhannya, dia mengatakan negara itu adalah "dalam bahaya" dan suaminya akan membawanya ke arah semestinya. "Saya percaya jika Mitt menang, negara yang menang. Jika Mitt kalah, negara dirugikan," katanya.
Ditanya tentang apakah ada perbedaan pandangan antara dia dan suaminya, Ann menyatakan, "Sama persis 100 persen tiap halamannya."
Dia menambahkan, sepenuhnya mendukung suaminya 90 persen, 10 persen lainnya, ia berkelakar menjawab, Aku bukan salah satu calon presiden."
TRIP B | ABC NEWS
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya