TEMPO.CO, Los Angeles - Nancy Reagan mengumumkan, Kamis, 31 Mei 2012, bahwa dia mendukung Mitt Romney dalam Pemilihan Presiden 2012. Dukungan itu muncul setelah Romney dan istrinya, Ann, bertemu dengan mantan Ibu Negara AS ini di rumahnya di luar Los Angeles.
Soal dukungannya itu, Nancy bilang dia sudah memiliki "pilihan yang jelas" dalam Pemilu 2012. "Saya menawarkan dukungan dalam kampanye Gubernur Romney 2012," kata Nancy Reagan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
Menurut dia, seandainya suaminya, Ronald Reagan, masih hidup, pasti juga akan memilih Romney. "Ronnie akan menyukai latar belakang bisnis Gubernur Romney dan prinsipnya yang kuat. Dan saya harus mengatakan bahwa saya melakukan itu juga," katanya.
Menurut Nancy, ia percaya Mitt Romney memiliki pengalaman dan keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan Amerika. "Saya berharap untuk melihat dia terpilih sebagai presiden pada bulan November," katanya.
Nancy Davis Reagan terlahir sebagai Anne Frances Robbins di New York 6 Juli 1921. Ia menjadi Ibu Negara Amerika Serikat yang berpengaruh dari tahun 1981 hingga 1989. Ia populer setelah memotori Program Grandparents Foster saat mendampingi suaminya sebagai Gubernur California tahun 1967-1975.
TRIP B | ABC NEWS
Berita Terpopuler Lainnya:
Rekening Kosong? Zuckerberg Bingung di Depan ATM
Little Monsters ke Singapura untuk Lawan FPI
Pakai Busana Terbuka, Manohara Nyetop Taksi
Umar Patek: Bila Rusa Dibilang Gajah
Dahlan Iskan Salah Ramal Nasib Sepak Bola
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya