Ratusan Tahanan Mesir Memulai Aksi Mogok Makan  

Reporter

Editor

Senin, 21 Mei 2012 07:23 WIB

Calon presiden Mesir Khaled Ali di Kairo (20/5). AP/Amr Nabil

TEMPO.CO , Kairo - Ratusan orang Mesir yang ditangkap secara massal lebih dari dua minggu lalu memulai mogok makan. Mereka memprotes penahanan lanjutan dan kemungkinan mereka akan menghadapi pengadilan militer, kata aktivis.

Ratusan aktivis di luar penjara termasuk calon presiden Khaled Ali sementara itu mengadakan mogok makan simbolis selama 24 jam untuk mendukung mereka dan menentang pengadilan militer bagi warga sipil.

Mereka ditahan menjelang pemilihan presiden yang sedianya demi melengserkan dewan militer yang berkuasa di Mesir dan menyerahkannya ke tangan pemerintah sipil. Pihak militer diduga mencoba untuk mempertahankan kekuatannya.

Pejabat berwenang mengatakan bahwa pengadilan militer sangat penting untuk menjaga ketertiban dalam pergolakan akibat penggulingan Hosni Mubarak tahun 2011 lalu. Pengecamnya mengatakan pengadilan digunakan untuk menekan perbedaan pendapat, dan kelompok HAM mengatakan mereka melanggar hukum internasional.

Pada hari Minggu, aktivis, wartawan dan lain-lain berkumpul di Kairo untuk menunjukkan dukungan bagi lebih dari 300 orang yang ditahan. Tak ada angka resmi mengenai jumlah mereka yang kini meringkuk di penjara.

Penangkapan massal dan rujukan ke penuntutan militer adalah yang terbesar sejak penggulingan Mubarak. Sehari sebelumnya, Human Rights Watch mengatakan para tahanan dipukuli dan disiksa.

Diperkirakan 11.000 warga sipil telah dikirim ke penjara sebelum diadili melalui pengadilan militer sejak jatuhnya Mubarak. Masalah ini telah menjadi titik utama dari konflik antara para jenderal yang berkuasa yang mengambil alih dari Mubarak dan kelompok pemuda revolusioner yang memimpin pemberontakan.

Sejauh ini, 141 tahanan mulai mogok makan pada hari Minggu, kata Salma Abdel-Gelil, seorang aktivis mengorganisir protes itu. Dia mengatakan tersangka lain menolak makanan sejak sehari setelah penangkapan 4 Mei, dan mereka mengkhawatirkan kesehatannya. "Para tahanan akan terus mogok makan mereka sampai tuntutan mereka terpenuhi," kata Abdel-Gelil.



TRIP B | USA TODAY


Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya