Bebaskan Teroris, Taliban Serbu Penjara Pakistan

Reporter

Editor

Senin, 16 April 2012 07:36 WIB

Pejuang Taliban di Ladda, Selatan Waziristan, Afghanistan. REUTERS

TEMPO.CO , Bannu -- Unit-unit pasukan keamanan Pakistan memburu 384 tahanan yang kabur dari sebuah penjara Minggu 15 April 2012 kemarin pagi setelah ratusan anggota kelompok militan Taliban menyerbu fasilitas di Kota Bannu itu.

Seorang pejabat polisi menyebutkan mayoritas yang lepas dari penjara di Kota Pakistan barat laut itu adalah para militan. "Empat pejabat penjara terluka dalam serangan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut," kata Iftikhar Khan, pejabat polisi senior di Bannu.

Gerakan Taliban Pakistan, yang dekat dengan jejaring teroris Al-Qaidah, mengaku bertanggung jawab atas serangan kilat yang dilakukan sekitar 150 anggota kelompok militan bersenjata itu. Mereka menyerang penjara yang tengah menampung 944 tahanan itu dengan pelontar granat dan senapan AK-47. Akibat serbuan ganas yang membuat penjara sempat terbakar, sekitar 384 tahanan lepas.

Menurut Iftikhar Hussain, Menteri Informasi Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, di antara ratusan tahanan yang kabur, terdapat 21 anggota gembong militan. "Para penyerang bertujuan membebaskan seorang komandan Taliban," katanya. Namun penjara ikut hancur dalam serbuan itu dan para pejabat masih bekerja memverifikasi nama-nama mereka. Hussain menegaskan, "Ini sudah di luar batas terorisme. Serangan seperti ini tantangan berat terhadap negara."

Dua narapidana yang lepas tengah menunggu eksekusi mati. Satu di antaranya adalah Adnan Rashid, yang dihukum mati karena terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf.

Pihak berwenang juga langsung menggelar investigasi untuk mengungkap bagaimana ratusan militan bisa masuk ke kota. "Bagaimana kelompok militan dibiarkan memblokade rute ke penjara sebelum serangan? Mengapa bala bantuan pasukan tidak segera tiba?" kata Hussain.

Beberapa jam setelah serangan itu, Taliban Pakistan mengklaim bertanggung jawab. "Kami akan pergi di mana kami harus dibutuhkan," ujar juru bicara kelompok gerilyawan tersebut, Ehsanullah Ehsan, kepada CNN Minggu 15 April 2012 kemarin.

CNN | FOX NEWS | REUTERS| DWI ARJANTO

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya