Industri Unggas Thailand Rugi Besar Akibat Flu Burung

Reporter

Editor

Minggu, 25 Januari 2004 20:58 WIB

TEMPO Interaktif, Bangkok: Industri unggas Thailand mengalami kerugian sangat besar menyusul dikeluarkannya larangan ekspor industri unggas oleh enam bangsa di Asia melalui pertemuan akrab importir unggas Pemerintah Jepang dan Uni Eropa. Di Thailand sendiri, sejak Jumat (24/1) sudah dua orang anak ditulari virus maut H5N1 (penyebar flu burung). Padahal, setahun daerah Muang Thai sedikitnya mampu mengekspor 270.000 ton unggas ke Jepang. Jumlah tersebut sama dengan separuh jumlah ekspor unggas Thailand dalam setiap tahunnya ke berbagai negara, termasuk Jepang dan Uni Eropa. Namun sejak pemerintah Thailand mengumumkan secara resmi bahaya flu burung itu Jumat, unggas dari Thailand terancam tidak bisa dikirimkan. Uni Eropa sendiri sampai saat ini masih mengunggu pemberitahuan resmi Pemerintah Thaliland, yang sebenarnya sudah diumumkan sejak Jumat lalu. "Kami tidak bisa mengambul resiko bagi kesehatan rakyat dan juga hewan," tutur David Byrne, Komisi Kesehatan Uni Eropa kepada AFP. Byrne, yang ialah secara insidental berada di Thailand sejak pekan lalu, mengatakan bahwa dia tidak bisa meramalkan nasib tindak lanjut ekspor unggas Thailand ke Uni Eropa tahun ini. Padahal, pada tahun 2003 saja sebanyak 166.000 ton produksi ekspor dari Thailand dikirim ke Uni Eropa. "Semua sangat bergantung pada bagaimana peristiwa dalam hari-hari dan minggu-minggu berikutnya," katanya. Menurut Byrne, Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, Hong Kong dan Bangladesh saat ini juga sudah berhenti mengimpor unggas dari Thailand. Sehingga total keuntungan sekitar 2 milyar dolar pada 2003 mungkin tidak bisa dinikmati Pemerintah Thailand saat ini. Menjelang akhir pekan ini, sekitar 8,6 juta ekor ayam diharapkan sudah dibunuh atau sudah mati dari virus yang kini sudah menyebabkan enam orang meninggal di Vietnam, dan korban susulan dari Kamboja, Jepang dan Korea Selatan. Pemerintah Thailand sendiri sudah dihujani protes peternak setempat meski masih berskala kecil. Mereka merasa geram karena dituduh menutup-nutupi merebaknya virus flu burung di negara yang menjadikan indutri unggas sebagai tulang punggung industri itu. "Mengapa pemerintah tidak mengatakan kepada kami fakta tentang virus flu burung atau sedikitnya memberi perintah kepada kami agar melakukan tindakan pencegahan," Sirima Manapornsamrat, 26 tahun, yang terpaksa membunuh 3.000 burung ayam betina petelur, Sabtu (25/1) lalu. AFP/Ecep S. Yasa - Tempo News Room

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 menit lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

1 menit lalu

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

Astra International akan bagi-bagi dividen tunai tahun buku 2023 mencapai Rp 21 triliun atau Rp 519 per saham. Ada Rp 12,8 triliun laba ditahan.

Baca Selengkapnya

Hasil dan Klasemen Liga 1: Madura United Raih Tiket Terakhir ke Championship Series Usai Seri Lawan Arema FC

8 menit lalu

Hasil dan Klasemen Liga 1: Madura United Raih Tiket Terakhir ke Championship Series Usai Seri Lawan Arema FC

Madura United meraih satu tiket tersisa untuk melangkah ke babak Championship Series Liga 1 2023-2024. Bagaimana rekap hasil pekan terakhir?

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

10 menit lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Profil Pyo Ye Jin Aktris Multitalenta yang Membuat Terobosan dalam Industri Hiburan Korea

10 menit lalu

Profil Pyo Ye Jin Aktris Multitalenta yang Membuat Terobosan dalam Industri Hiburan Korea

Pyo Ye Jin adalah aktris Korea Selatan yang banyak berkarya di berbagai genre.

Baca Selengkapnya

May Day 2024, KSBSI Akan Tuntut 6 Poin dalam Aksi Buruh Besok

14 menit lalu

May Day 2024, KSBSI Akan Tuntut 6 Poin dalam Aksi Buruh Besok

KSBSI mengimbau seluruh anggota dan korwil se-Indonesia untuk turun aksi dalam peringatan May Day 2024. Tahun ini, KSBI menuntut 6 poin, apa saja itu?

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

15 menit lalu

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

Meskipun sigma male dan alpha male memiliki sedikit kesamaan, namun sangat jelas ada perbedaan kunci yang membedakan keduanya.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

18 menit lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

31 menit lalu

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengiyakan bahwa Kota Depok Mohammad Idris masuk bursa calon gubernur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

37 menit lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya