TEMPO.CO, Bhopal -- Jurnalis Navbarat Times dan The Hitavada, Chandrika Rai, 42 tahun, ditemukan tewas bersimbah darah di ruang kerja rumahnya pada Ahad, 19 Februari 2012. Tak hanya Rai dan istrinya, Durga Rai, 40 tahun, putranya, Jalal, 19 tahun, dan putrinya, Nisha, 17 tahun, juga ditemukan tak bernyawa di kamar. Polisi menduga Rai dibunuh dengan cara dipukuli karena ditemukan sebatang besi.
"Biro Pusat Investigasi sedang menyelidiki kasus ini dan telah membentuk tim khusus," kata Direktur Jenderal Polisi Negara SK Raut seusai mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan keprihatinannya.
Pemimpin Oposisi di Majelis Madhya Pradesh, Ajay Singh, mengatakan Rai aktif menulis kasus pertambangan ilegal. Lebih dari satu artikel telah ia tulis. Polisi didesak segera mengungkap dan menangkap pelakunya. "Hukum dan ketertiban negara telah runtuh dan harus ditegakkan," katanya.
Mayat Rai dan keluarga diketahui setelah ada kecurigaan dari pihak kerabatnya. Mereka curiga sejak Ahad pintu rumah tertutup. Kecurigaan itu terungkap setelah mereka mendobrak pintu. Mereka menemukan kepala Rai dan keluarganya luka parah akibat hantaman benda keras. Durga adalah anggota dewan kota.
Pembunuhan ini sempat menimbulkan protes dari persaudaraan wartawan di Bhopal. Mereka mendesak polisi segera mengusut kasus ini. Komisi Media Asia Selatan (SAMC) memanggil Kementerian Informasi dan Penyiaran untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan perlindungan kepada wartawan, bekerja sama dengan Departemen Dalam Negeri. "Seharusnya pemerintah memberikan jaminan keamanan kepada wartawan," kata KK Katyal, Presiden SAMC India, dalam pernyataannya.
Federasi Internasional untuk Jurnalis (IFJ) Asia Pasifik dalam pernyataannya kemarin mengaku terkejut atas pembunuhan brutal terhadap jurnalis senior ini bersama istri dan dua anaknya di rumahnya di Distrik Umaria, negara bagian Madhya Pradesh.
IFJ kemudian meminta aparat berwenang di Madhya Pradesh untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan pelakunya bertanggung jawab atas kejahatan itu.
TIMES of INDIA | CNN IBN | DAILY BHASKAR | EKO ARI | MARIA RITA
Berita terkait
Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang
27 hari lalu
Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.
Baca SelengkapnyaJurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal
27 hari lalu
"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi
27 hari lalu
Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.
Baca SelengkapnyaAJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung
27 November 2023
AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku
Baca SelengkapnyaKekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam
17 Agustus 2023
Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.
Baca SelengkapnyaWartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi
29 Juli 2023
Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan
Baca SelengkapnyaPolda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar
27 Juli 2023
Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar
Baca SelengkapnyaJurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku
27 Juli 2023
Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan
Baca SelengkapnyaBaru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim
6 Juni 2023
Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.
Baca SelengkapnyaLaporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan
21 Mei 2023
Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.
Baca Selengkapnya