Rival Chavez Diserang Terkait dengan Latar Belakangnya

Reporter

Editor

Rabu, 15 Februari 2012 13:30 WIB

Henrique Capriles

TEMPO.CO , Caracas - Sekutu Hugo Chavez memulai kampanye kotor melawan kandidat oposisi presiden Venezuela, Henrique Capriles. Di sisi lain, muncul kekhawatiran baru bahwa pendukung Capriles bisa menghadapi pembalasan dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Kubu Chavez mulai menyerang dengan mempertanyakan orientasi seksualnya dan meremehkan akar Yahudinya. Terutama setelah ia menang telak dalam koalisi primer Persatuan Demokrat, Minggu.

Pejabat senior dan media pemerintah, seperti dilaporkan Guardian, ada di balik serangan itu, dengan mencela Capriles sebagai "borjuis" dan "fasis". Capriles, 39 tahun, sebelumnya adalah salah satu gubernur di Venezuela.

"Sekarang kita tahu siapa kandidat imperialisme, kapitalisme, dan sayap kanan," kata pemimpin kongres Diosdado Cabello, seorang mantan petinggi militer dan pendukung setia presiden sosialis itu.

Capriles adalah cucu dari keluarga Yahudi yang selamat dari Holocaust selama Perang Dunia II di Polandia. Ia mendefinisikan dirinya sebagai penganut kiri-tengah progresif yang mendukung ekonomi pasar bebas dengan hati nurani sosialis yang kuat.

Tuduhan yang paling menohok datang dari komentator media pemerintah, Mario Silva, yang sering menargetkan musuh Chavez dalam show televisi tengah malam, Razorblade. Silva menghina pemimpin oposisi itu sebelum kemudian membacakan dokumen laporan polisi yang menyebut Capriles pernah berhubungan intim dengan pria lain pada 2000.

Capriles membantah tuduhan itu dan mengatakan dokumen itu dipalsukan. Polisi belum berkomentar mengenai hal ini.

Komentator radio pemerintah, Adal Hernandez, menulis sebuah profil pedas tentang Capriles, menyoroti latar belakang keluarga Yahudi-nya dengan judul The Enemy Is Zionism. Capriles, seorang Katolik yang taat, tidak menanggapi hal ini.

Capriles yang gemar mengenakan t-shirt ini berasal dari keluarga kaya raya. Namun selama menjabat di pemerintahan, dia lebih banyak menghabiskan waktu di permukiman kumuh daripada di kantornya. "Saya tidak terpilih untuk bertarung dengan siapa pun kecuali untuk memecahkan masalah," kata Capriles, yang memenangi hampir dua pertiga dari tiga juta suara, Minggu. "Konfrontasi yang saya inginkan hanyalah melawan kekerasan, pengangguran, korupsi, dan masalah lain di Venezuela."

Sebagian besar kemarahan difokuskan pada kemenangannya dalam koalisi. Pendukung Chavez menuntut untuk mengetahui sumber pembiayaan kampanye Capriles dan mereka menyiratkan kepentingan pro-AS ada di balik dukungan dana itu. Capriles telah berulang kali menjawab pembukuan keuangannya bersifat terbuka, dan setiap orang bisa mengecek sumber dana kampanyenya.

TRIP B


Berita terkait

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka

Baca Selengkapnya

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.

Baca Selengkapnya

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.

Baca Selengkapnya

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.

Baca Selengkapnya

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.

Baca Selengkapnya