TEMPO.CO , Toronto - Jajak pendapat yang dilakukan perusahaan riset global, Ipsos, menunjukkan warga Indonesia memiliki tingkat kebahagiaan paling tinggi di dunia diikuti India dan Meksiko. Indonesia duduk di peringkat paling atas mengalahkan 24 negara lainnya dengan persentase sebesar 51 persen warganya menyatakan bahagia.
Hal ini diwartakan laman ipsos-na.com, Kamis, 9 Februari 2012. Jajak pendapat dilakukan terhadap 18.687 peserta dari 1-15 November 2011. Berbagai belahan negara dunia diikutsertakan dalam survei ini, seperti indonesia, India, Meksiko, Brasil, Amerika Serikat, Australia, Jerman, Cina, Afrika Selatan, Arab, Korea Selatan, dan lain-lain. Mereka umumnya ditanyai indikator yang sama: apakah merasa bahagia dengan kehidupannya?
Dengan dirilisnya jajak pendapat ini dapat dilihat indikator perekonomian suatu negara bukanlah hal utama penentu kebahagiaan. Amerika Serikat dan Inggris sebagai negara ekonomi maju berada di peringkat tujuh serta 10 dalam jajak pendapat Ipsos.
Namun bila masuk dalam kategori perbandingan pada 2007 dan 2011, Indonesia mengalami penurunan kategori "bahagia". Indonesia mengalami pengurangan 7 poin tingkat kebahagiaan bila dibanding jajak pendapat yang dilakukan pada 2007.
Sementara negara-negara lainnya seperti Argentina, Australia, Meksiko, Jepang mengalami angka pertambahan "bahagia" masing-masing sebesar 4,7, 6, dan 10 poin.
Ipsos adalah perusahaan global yang melakukan riset pasar dan dikelola oleh para peneliti profesional. Ipsos membantu menafsirkan, mensimulasikan, dan mengantisipasi kebutuhan dan tanggapan dari konsumen, pelanggan, dan warga negara di seluruh dunia. Mereka mengukur opini publik seluruh dunia. Perusahaan ini didirikan pada 1975. Pada 2010, Ipsos menghasilkan pendapatan global US$ 1,6 miliar.
IPOS-NA.COM | ANANDA PUTRI
Berita terkait
Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim
7 hari lalu
Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaAlasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024
8 hari lalu
Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaGoogle Form, Apa Saja Fungsinya?
16 hari lalu
Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling
Baca SelengkapnyaFakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal
16 hari lalu
Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.
Baca SelengkapnyaKPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran
17 hari lalu
IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran
18 hari lalu
Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.
Baca SelengkapnyaTerkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah
18 hari lalu
Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres
20 hari lalu
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran
22 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel
Baca SelengkapnyaSurvei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran
22 hari lalu
Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli
Baca Selengkapnya