Suu Kyi Mulai Berkampanye

Reporter

Editor

Rabu, 8 Februari 2012 04:03 WIB

Aung San Suu Kyi. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO , Pathein: PATHEIN - Pemimpin gerakan demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, kemarin mengawali perjalanan kampanyenya sebagai kandidat dalam pemilihan parlemen sela pada April mendatang. Komisi pemilihan umum telah meloloskan Suu Kyi untuk maju sebagai kandidat setelah seluruh persyaratan terpenuhi.

Lebih dari 10 ribu pendukung Suu Kyi membanjiri jalan-jalan di sepanjang kawasan delta Irrawaddy, kawasan yang paling sengsara saat bencana topan Nargis terjadi pada 2008. Di sepanjang jalan, Suu Kyi disambut oleh para pendukungnya di Pathein, ibu kota Irrawaddy. Satu spanduk raksasa bertulisan "Mother Democracy" menyambut kedatangan Suu Kyi.

"Saya terkenang saat terakhir saya ke sini, 20 tahun lalu. Saya menyaksikan dukungan yang sama," kata Suu Kyi kepada kerumunan massa pendukungnya.

Suu Kyi terakhir kali mengunjungi Irrawaddy saat tur kampanyenya pada 1989. Saat itu pasukan tentara di Kota Danuphyu mengarahkan senjata mereka ke arah Suu Kyi. Ini salah satu konfrontasi dramatis yang dialami Suu Kyi terhadap penguasa junta militer menjelang pemilihan umum 1990. Dalam pemilu ini, partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), menang besar, tapi junta tidak mengakuinya.

"Tolong, jangan lupa memilih NLD," kata Suu Kyi kepada massa yang berkumpul di lapangan olahraga di Kota Pathein.

Dalam pemilu parlemen, April mendatang, Suu Kyi mewakili Distrik Kawhmu, kawasan miskin di selatan Yangoon. Pemilu mendatang untuk mengisi 48 kursi yang lowong.

Untuk memperingati Hari Persatuan Myanmar ke-65, anggota NLD dari etnis Shan pada Ahad lalu menyatakan dukungannya terhadap Persetujuan Panglong yang dihasilkan dari Konferensi Panglong pada 1947. Panglong merupakan satu tempat yang berlokasi di Negara Bagian Shan.

Dokumen itu memuat kesepakatan untuk memberikan otonomi penuh guna menjalankan pemerintahan bagi etnis-etnis di kawasan pegunungan dan hak-hak demokrasinya dijamin sepenuhnya.

Dokumen ditandatangani oleh Liga Kemerdekaan Rakyat Anti Fasis yang dipimpin Aung San, ayah Suu Kyi dan pemimpin etnis Shan, Kachin, serta Chin. Para pemimpin ini setuju untuk bersatu berjuang untuk merdeka dari Inggris dan membentuk republik persatuan.

Namun Persetujuan Panglong belum sepenuhnya dilaksanakan, sehingga memunculkan konflik berkepanjangan di Myanmar.

AP | MIZZIMA | MARIA RITA

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya