TEMPO.CO , Washington - Mimi Alford, kini 69 tahun, mengaku masih ingat betul apa yang terjadi malam itu. Saat pegawai lain tengah menikmati pesta usai jam kerja, ia diajak John F Kennedy, presiden Amerika Serikat saat itu, ke 'ruang Mrs Kennedy'. Di kamar itulah, keperawannya direnggut Tuan Presiden itu.
Setelah itu, keduanya kembali ke aula. "Saya sangat terkejut. Dia, di sisi lain, tampak tenang saja, seolah apa yang baru saja terjadi adalah hal paling alami di dunia. Pada perjalanan pulang, apa yang baru saja terjadi itu terus bergema di kepala saya: 'Aku tidak perawan lagi'," katanya, seperti tertulis dalam memoarnya, berjudul 'Once Upon a Secret: My Affair with President John F Kennedy and Its Aftermath'.
Saat itu usianya masih 19 tahun, dan tengah magang di Gedung Putih. Menurut Daily Mail, saat diperawani, ia baru empat hari magang di bagian pers. Dalam memoarnya ia mengaku menjalin hubungan cinta terlarang dengan JFK selama 18 bulan.
Pada bagian lain momoarnya, ia menceritakan pernah disuruh melakukan hubungan intim dengan teman prianya sementara JFK menonton. Ia juga pernah diminta menyedot nitrit amil, satu jenis narkoba, dengan hidungnya yang disebut pria yang saat itu berusia 45 tahun itu akan meningkatkan kehidupan seks mereka.
Memoar Alford menceritakan secara detil, termasuk percakapan 'intim' dengan JFK. Ia menyatakan, setiap kali keduanya berenang, semua akan berakhir di tempat tidur. Wanita yang mengaku pernah hamil anak JFK ini mengatakan dirinya sebagai "pihak yang pasif" dalam hubungan terlarang itu. Ia sering dipesan untuk tetap berada di kamar hotel sampai JFK memanggilnya.
Ia mengaku tidak bisa berkata 'tidak' pada JFK. "Faktanya, saya tertarik pada orang yang paling terkenal dan berkuasa di Amerika," kata wanita yang mengaku satu sekolah dengan Jackie Kennedy ini.
TRIP B
Berita Terpopuler Lainnya
10 Kali Operasi Wajah Demi Mirip Animasi
Keguguran, PenumpangTuntut Costa Miliaran Rupiah
Burung Dara Ini Terjual Rp 2,7 Miliar
Inilah 10 Kota Paling Memprihatinkan di AS
SBY Konferensi Pers, Anas 'Nyanyi' Lagu 'Yogyakarta'
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya