Rezim Assad Diyakini Runtuh Bulan Ini

Reporter

Editor

Senin, 6 Februari 2012 04:25 WIB

Demonstrasi menentang pemerintahan president Suriah Bashar Al-Assad di Ankara(10/6). REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO , ANKARA:- Dalam hitungan jam setelah Rusia dan Cina memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghukum Suriah, Jenderal Mustafa al-Sheikh, yang membelot ke kubu oposisi, mengungkapkan bahwa kekuasaan Presiden Bassar al-Assad akan runtuh dalam hitungan hari atau minggu.



Jenderal paling senior yang menjadi pengungsi di Turki ini beralasan, angkatan bersenjata Suriah yang mendukung Assad sudah tidak siap untuk bertempur. Bahkan sudah banyak yang membelot ke kubu pemberontak.“Angkatan bersenjata akan runtuh dalam bulan Februari ini,” kata Al-Sheikh dalam konferensi pers di Turki Ahad 5 Februari 2012.



Menurut Al-Sheikh, persentase jumlah personel angkatan bersenjata Suriah yang siap bertempur tinggal 32 persen, sedangkan kesiapan perlengkapan perang sekitar 40 persen. Pasukan Assad, ujar dia, akan mengirim elemen dari milisi Shabiha dan Alawite untuk mengimbangi, tapi pasukan pemerintah tak akan mampu bertahan lebih dari satu bulan ini. “Beberapa elemen pasukan itu meminta bantuan ke FSA untuk berbelot,” ujarnya.



Pekan lalu, pemimpin oposisi Suriah, Kolonel Riyad al-Asad, mengatakan bahwa sekitar setengah dari wilayah Suriah sudah tidak lagi di bawah kekuasaan pasukan Assad.



Bentrokan antara pasukan pemerintah Suriah dan pembelot pun pecah setelah gagalnya hukuman dijatuhkan kepada pemerintah Suriah oleh Dewan Keamanan PBB. Sedikitnya sembilan tentara Suriah tewas dan 21 orang terluka dalam bentrokan di Provinsi Idlib kemarin. Seorang anak berusia 14 tahun juga tewas akibat senjata pasukan keamanan yang ditembakkan ke arah demonstran di pinggiran Kota Damaskus.



Advertising
Advertising

Situasi Suriah sepertinya semakin tak aman. Anggota pejabat senior Hamas, kelompok milisi Palestina, Imad al-Alami , telah meninggalkan Suriah. Menurut pejabat Hamas kemarin, pemerintah Suriah tidak dapat menjamin keselamatannya selama di Damaskus. Ia diperkirakan tiba di Gaza sehari kemudian.



Berang atas gagalnya penjatuhan sanksi kepada rezim Assad oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, para oposisi menggelar demonstrasi di tujuh kedutaan Suriah, yakni di London (Inggris), Canberra (Australia), Kairo (Mesir), Berlin (Jerman), Athena (Yunani), Tunis (Tunisia), dan Tripoli (Libya).



Dalam aksi di kedutaan Suriah di Canberra, demonstran yang marah merusak isi gedung berat akibat amarah para demonstran. Di London, polisi menangkap 12 demonstran. Hal serupa terjadi di Berlin dan Athena.



Sekitar 300 demonstran pelarian dari Suriah dan warga Libya yang mendukung perjuangan mereka telah menguasai kedutaan Suriah di Tripoli dan menggantungkan bendera oposisi di pagar gedung kedutaan.

AP | HAARETZ | JERUSALEM POST | CNN | MARIA RITA

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya