Selama 2011, Taliban Banyak Bunuh Warga SIpil

Reporter

Editor

Senin, 6 Februari 2012 04:01 WIB

Lokasi ledakan bom bunuh diri di Afganistan. REUTERS/Omar Sobhani

TEMPO.CO , KABUL:-- Tahun 2011 menjadi tahun paling berdarah bagi Afganistan. Berdasarkan data Misi Bantuan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebanyak 3.021 warga sipil tewas dan 4.507 lainnya terluka akibat perang antara pasukan Sekutu dengan pemberontak Afganistan.



Jumlah ini meningkat 8 persen dibanding tahun sebelumnya dan tertinggi dalam lima tahun terakhir. “Selama satu dekade perang Afganistan, warga sipil yang tewas terus meningkat,” kata Georgette Gagnon, Direktur Hak Asasi Manusia Misi Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Afganistan, akhir pekan lalu.



Taliban, menurut PBB, bertanggung jawab atas 77 persen kematian warga sipil. Sedangkan pasukan asing dan Afganistan menewaskan 14 persen lainnya, turun 4 persen dari tahun sebelumnya. Adapun 9 persen korban tewas belum diketahui penyebabnya.



Perubahan taktik Taliban dalam perang terhadap Sekutu menyebabkan meningkatnya jumlah korban tewas dari warga sipil. “Mereka terdesak oleh pasukan Sekutu dan pemerintah,” ujar Jan Kubis, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afganistan pada kesempatan yang sama.



Pihak pemberontak, menurut Kubis, menggunakan bom bunuh diri dan ranjau darat sebagai senjata utama. Kematian akibat serangan bom mencapai 450 orang, meningkat 80 persen dibanding 2010. Namun pembunuh terbesar warga sipil adalah ranjau darat, yang menewaskan 976 orang.



Advertising
Advertising

Padahal Taliban yang menerapkan hukum Islam secara ketat, mengharamkan penggunaan ranjau darat pada 1998. Sebab, senjata ini dapat membunuh tanpa pandang bulu, baik pasukan musuh maupun warga sipil. “Jadi mengapa mereka menggunakan senjata ini?” Kubis bertanya.



Pembunuhan berencana terhadap orang-orang pro-pemerintah Afganistan juga meningkat. Selama 2011, sebanyak 495 tokoh masyarakat tewas dibunuh Taliban. Salah satunya mantan Presiden Afganistan Burhanuddin Rabbani, yang tewas akibat serangan bom bunuh diri.



Situasi ini sangat mengkhawatirkan karena Badan Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan segera menarik pasukannya dari negara tersebut pada akhir 2014. Kubis mendesak semua pihak yang terlibat konflik melakukan langkah nyata untuk melindungi warga sipil Afganistan. “Apa yang sudah terjadi tidak cukup untuk melindungi warga sipil. Mereka harus berusaha lebih keras,” Kubis menegaskan.



| WASHINGTON POST | LOS ANGELES TIMES | REUTERS | VOA | SITA PLANASARI A.

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya