Bahan Bakar Costa Concordia Dikosongkan

Reporter

Editor

Selasa, 24 Januari 2012 16:32 WIB

Bahan Bakar Costa Concordia Terancam Bocor

TEMPO.CO , Roma - Sebuah kapal berukuran kecil terlihat mendekati bangkai Costa Concordia yang kandas dekat Pulau Giglio, Italia. Di dalamnya, sekitar 40 insinyur dan spesialis telah bersiaga dengan perkakas mereka, mulai dari pipa sampai alat berat lainnya.

Sekitar 18 meter dari bangkai Costa Concordia, kapal yang dikirim perusahaan Smit itu pun menambatkan dirinya. Satu persatu penyelam mulai meluncur ke bawah lambung kapal untuk memeriksa. "Pemeriksaan diperkirakan berlangsung selama satu-dua hari," Telegraph menulis dalam situsnya.

Smit adalah perusahaan Belanda yang berpusat di Rotterdam. Pada Agustus 2000, selama lima bulan Smit pernah melakukan operasi pengangkatan bangkai kapal selam nuklir Rusia, Kursk, yang tenggelam di wilayah utara Rusia pada kedalaman 108 meter. Kursk adalah tragedi yang menelan 118 nyawa awak ketika kapal itu meledak di bagian haluan.

Nah, kali ini, Smit kembali beraksi untuk Costa. Smit bakal menyedot 2.400 ton bahan bakar dari perut Costa Concordia dalam waktu empat sampai enam minggu. Proses pemompaannya kemungkinan dimulai akhir pekan nanti.

Menurut Telegraph, para teknisi itu akan mengebor lubang di lambung kapal. Mereka menggunakan pompa besar serta pipa untuk menyedot bahan bakar. "Nantinya bahan bakar akan dialirkan ke kapal tanker besar."

Penyedotan bertujuan supaya bahan bakar tidak bocor ke laut dan membuat lingkungan sekitar tercemar. Soalnya, Menteri Lingkungan Italia, Corrado Clini, pernah menyatakan bencana lingkungan bisa terjadi kalau 2.400 ton bahan bakar Costa Concordia bocor ke laut. "Risiko lingkungan untuk Pulau Giglio sangat tinggi. Makanya kami mencoba mencegah kebocoran bahan bakar," kata Clini.

Kapal pesiar Costa Concordia kandas pada 13 Januari 2012 lalu setelah lambung kapal menghantam batu karang di dekat pantai Pulau Giglio. Kala itu, tangki bahan bakar kapal masih terisi penuh karena baru meninggalkan Pelabuhan Civitavecchia untuk pelayaran tujuh hari mengelilingi Mediterania.

Para ahli menduga ada kesalahan manusia yang dilakukan kapten kapal, Francesco Schettino, yang mengubah rute kapal untuk menunjukkan manuver ke penumpang.

Akibat tragedi itu, empat awak kapal dan 28 penumpang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak sembilan orang telah terindentifikasi. Mereka adalah:

1. Sandor Feher, Hungaria, 38, awak

2. Jeanne Gannard, Prancis

3. Pierre Gregoire, Prancis

4. Giovanni Masia, Italia, 86

5. Thomas Alberto Costilla Mendoza, Peru, awak

6. Jean-Pierre Micheaud, Prancis, 61

7. Francis Servil, Prancis, 71

8. Guillermo Gual, Spanyol, 68.

9. Maria Dintrono, Italia, 30.

Sedangkan enam mayat masih belum bisa teridentifikasi dan 12 lainnya masih hilang.

Kini Schettino meringkuk dalam tahanan. Jaksa dan penyidik setempat melayangkan tuduhan Schettino melakukan kelalaian yang membuat orang lain meninggal dan melarikan diri sebelum seluruh penumpang berhasil dievakuasi.

TELEGRAPH | WASHINGTON POST | ABS-CBNNEWS | CORNILA DESYANA

Berita terkait

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

20 Mei 2017

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.

Baca Selengkapnya

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

16 Mei 2017

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade

Baca Selengkapnya

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

10 Mei 2017

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

7 Mei 2017

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

16 April 2017

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.

Baca Selengkapnya

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

25 Maret 2017

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.

Baca Selengkapnya

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

20 Maret 2017

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya

Baca Selengkapnya

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

12 Maret 2017

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.

Baca Selengkapnya

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

23 Desember 2016

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.

Baca Selengkapnya

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

19 Desember 2016

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)

Baca Selengkapnya