Kapten Costa Concordia Ternyata Mengubah Rute  

Reporter

Editor

Selasa, 17 Januari 2012 17:42 WIB

Foto udara di sekitar perairan pulau Giglio, terlihat kapal pesiar Costa Concordia yang karam pada Sabtu (14/1) waktu setempat. REUTERS/Italian Guardia di Finanza

TEMPO.CO, ROMA - Kapten kapal Costa Concordia, Francesco Schettino, kini menghadapi tuduhan pembunuhan dan pengabaian kapal setelah Direktur Kapal Pesiar Costa Pier Luigi Foschi menyatakan ke polisi bahwa si Kapten bersalah atas tragedi yang membuat enam orang meninggal dunia dan 29 orang masih hilang.

Foschi menuturkan kapal sepanjang seribu kaki itu sudah mempunyai rute kapal yang diprogram. Faktanya, "Kapal tersebut berbelok karena kapten kapal melakukan manuver yang tidak disetujui dan tidak diketahui pihak Costa," ujarnya.

Kapal, kata Foschi, juga sudah dilengkapi alarm kalau melewati jalur di luar rute. Ia meminta maaf kepada para korban. "Rutenya sudah tepat, tapi ada kesalahan manusia di sini," kata dia.

Antonello Tievolli, 46 tahun, kepala pelayan Costa Concordia kini disiksa rasa bersalah. Rasa bersalah itu muncul karena ia tak mengingatkan Kapten.

Ayahnya, Giuseppe Tievoli, 82 tahun, berujar, "Antonello menghubungiku untuk mengatakan kapal akan melewati pulau sekitar pukul 09.30 dan mereka akan memberikan kami peluit sebagai sapaan selamat datang. Ini adalah hal biasa yang mereka lakukan."

Ternyata kapal tersebut terlalu dekat dengan daratan. "Aku tidak tahu apakah Antonello meminta Kapten untuk mendekat, tapi seharusnya tanggung jawab ada di tangan Kapten," kata Giuseppe.

Pada pukul 21.08, satu setengah jam sebelum kapal menabrak batuan yang berjarak 150 yard dari pantai, Patrizia yang juga seorang guru menulis lagi di dinding Facebook-nya. "Dalam waktu yang dekat mencapai Concordia, sapaan hangat untuk abangku yang akhirnya akan mendarat di Savona untuk bisa menikmati sedikit istirahat."

Satu jam kemudian, Patrizia kembali menulis. "Tragedi, sebuah tragedi yang mematikan. Aku tak percaya ini terjadi. Aku hanya berharap aku akan terbangun dan menyadari bahwa ini hanyalah mimpi buruk, mimpi buruk terpanjang di hidupku." Ia pun mengecam klaim Kapten Schettino yang menyatakan tidak melihat batu dalam radar nautikalnya. "Tidak meyakinkan sama sekali."

Schettino dikabarkan sudah berulang kali membawa Costa Concordia. Ia adalah pengganti kapten Costa yang sudah pensiun, Mario Palombo. Palombo yang ditemui terpisah mengaku tak mengerti apa yang terjadi. "Apa yang dipikirkan rekanku kala itu, kapten tentunya sudah mengatur semua prosedur di atas kapal. Dia adalah raja, tapi aku tak mau terlalu banyak terseret dengan argumen ini."

Otoritas Costa menyatakan sudah memberikan izin kepada kapten kapal agar bisa berlayar sejauh 500 yard. Jaksa wilayah, Francesco Verusio mengaku terkejut dengan tragedi yang luar biasa ini. "Kami terkejut atas manuver ceroboh dari Kapten Costa Concordia yang berlayar terlalu dekat dengan Pulau Giglio pada Jumat 13 Januari lalu. Ini tak bisa dibiarkan."

Schettino diketahui hanya memberi tahu penjaga pantai bahwa kapalnya terendam air setelah 45 menit menabrak bebatuan. Ia kemudian mengabaikan kapal yang masih mengangkut ratusan orang. Schettiono tidak mematuhi perintah penjaga pantai untuk kembali ke kapal yang terbalik dan melakukan evakuasi.

Pengacara Schettino, Bruno Leporatti, mengatakan kapten mengucapkan bela sungkawa terdalam kepada korban.

TELEGRAPH | DIANING SARI

Berita Terkait
Saat Kandas, Kapten Concordia Dinner dengan Cewek
Nasib Kapten Costa Ditentukan Pekan Depan
Ini Kisah WNI Penumpang Costa Concordia
Ini Menit-menit Kaburnya Kapten Costa Concordia

Berita terkait

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

20 Mei 2017

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.

Baca Selengkapnya

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

16 Mei 2017

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade

Baca Selengkapnya

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

10 Mei 2017

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

7 Mei 2017

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

16 April 2017

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.

Baca Selengkapnya

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

25 Maret 2017

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.

Baca Selengkapnya

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

20 Maret 2017

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya

Baca Selengkapnya

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

12 Maret 2017

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.

Baca Selengkapnya

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

23 Desember 2016

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.

Baca Selengkapnya

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

19 Desember 2016

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)

Baca Selengkapnya