Kapten Kapal Costa Dituduh Lamban Bertindak

Reporter

Editor

Selasa, 17 Januari 2012 17:38 WIB

Kapal pesiar Costa Concordia yang karam di perairan Pulau Giglio, Italia, (14/1). AP/Gregorio Borgia

TEMPO.CO , London - Kapten kapal pesiar Costa Concordia, Francesco Schettino, 52 tahun, dianggap terlalu lamban dalam melaporkan kejadian yang menimpa kapalnya. Dia terlalu lamban membunyikan tanda bahaya ketika para penumpang sudah menelepon polisi dengan telepon selulernya.

Bahkan ketika penjaga pantai mengubungi Schettino melalui radio untuk menanyakan apa yang terjadi, dia malah mengatakan kapal nyaris mengalami kerusakan listrik.

Baru pada pukul 22.30 waktu setempat, atau satu jam setelah kapal menabrak karang, sang kapten akhirnya minta pertolongan. Keterlambatan itu menyulitkan evakuasi dengan sekoci karena kapal sudah telanjur miring ke kanan.

Jaksa di Italia akan menyelidiki apakah Schettino menunda proses evakuasi karena dia tak ingin mengakui berlayar terlalu dekat dengan pantai. Dia juga menghadapi tuduhan telah menentang perintah penjaga pantai untuk kembali ke kapal guna mengawasi evakuasi setelah dia menyelamatkan diri dengan sekoci, sementara ratusan orang masih berada di kapal.

Direktur perusahaan Costa Cruises, Pier Luigi Foschi, menyalahkan sang kapten atas tragedi itu. Menurut dia, Schettino telah menyimpang dari rute yang telah disetujui. Dia dituding telah membawa kapal berbobot 114.500 ton itu berlayar di dalam radius 137,16 meter dari garis pantai untuk menghormati kepala pelayan, Antonello Tievoli, yang keluarganya tinggal di Pulau Giglio.

“Antonello menelepon dan berkata kami harus melihat dari jendela sekitar pukul 21.30. Sebab, dia akan berada di kapal yang akan melintas persis di sebelah Giglio dan kami harus melihatnya. Semua kapal melakukannya, tapi mereka tidak pernah lewat sedekat itu,” ujar ayah Antonello, Giuseppe, seperti dikutip The Telegraph, Senin, 16 Januari 2012.

Antonello diundang ke anjungan ketika kapal sudah melintas di dekat pulau. “Kemari dan lihatlah, Antonello, kita persis berada di depan Giglio,” kata Schettino. Dia menyadari kapal terlalu dekat dengan batu karang. Dia berkata kepada Schettino, “Awas, kita terlalu dekat dengan pantai.”

Namun peringatan itu sudah terlambat. Sekitar pukul 21.40 para penumpang mendengar “rintihan mengerikan” ketika kapal sepanjang 304 meter itu robek dan kabinnya menjadi gelap karena listrik padam.

“Suara itu sungguh tak dapat dipercaya. Rintihan merupakan gambaran yang sangat tepat,” kata Rose Metcalf, 23 tahun, kata awak kapal dari Wimborne, Dorset, Inggris. “Ada kepanikan luar biasa. Sangat mengerikan.”

THE TELEGRAPH | SAPTO YUNUS


Berita Politik Terpopuler
ABK Indonesia: Air yang Masuk Tak Secepat Titanic
Ini Kisah WNI Penumpang Costa Concordia

SBY Minta Polisi Tak Sedih dan Gundah

Kata Rosa, Angie Minta Duit buat Lobi Banggar

Nazar Bersaudara Juga Punya Sandi dari Rosa

Direktur Kepatuhan Bank Artha Graha Diperiksa KPK

Ini Alasan Rosa Batal Bersaksi Via Teleconference

Andi Mallarangeng Tantang Rosa

KPK Akan Tindaklanjuti Kesaksian Rosa

Demokrat Persilahkan Pengadilan Buktikan Tuduhan Nazar dan Rosa





Advertising
Advertising

Berita terkait

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

20 Mei 2017

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.

Baca Selengkapnya

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

16 Mei 2017

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade

Baca Selengkapnya

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

10 Mei 2017

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

7 Mei 2017

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

16 April 2017

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.

Baca Selengkapnya

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

25 Maret 2017

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.

Baca Selengkapnya

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

20 Maret 2017

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya

Baca Selengkapnya

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

12 Maret 2017

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.

Baca Selengkapnya

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

23 Desember 2016

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.

Baca Selengkapnya

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

19 Desember 2016

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)

Baca Selengkapnya