TEMPO.CO, Jakarta - Simbol demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, secara resmi mendaftarkan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Ia mengunjungi parlemen nasional untuk pertama kalinya kemarin dan siap maju ke arena politik utama.
Ketua Majelis Rendah Thura Shwe Mann menyambutnya dan sempat berbincang dengan Suu Kyi. "Kami harus bekerja sama sebagai satu-kesatuan untuk menjadi kekuatan," kata Shwe Mann kepada wartawan, Jumat, 23 Desember 2011 kemarin.
Suu Kyi juga bertemu dengan Khin Aung Myint. Khin Aung dan Shwe Mann pernah bekerja di bawah pemerintah militer, yang menjebloskan Suu Kyi ke tahanan rumah selama lebih dari dua dekade terakhir. "Kami ingin ini terjadi sejak dulu dan kami menyambutnya," ujar Khin Aung di Ibu Kota Naypyidaw.
Komisi Pemilihan Umum Myanmar masih memproses Liga Nasional untuk Demokrasi dan partai lainnya. Ketua Komisi Pemilihan, Tin Aye, mengatakan pemerintah akan mengumumkan tiga bulan sebelum pemilihan dan memberi waktu untuk kampanye calon.
Partai Suu Kyi mendapat lampu hijau dari otoritas Myanmar untuk bergabung dalam pemilihan umum dan membuka peluang Suu Kyi mencalonkan diri dalam parlemen. "Mereka telah menandatangani pendaftaran partai," kata pejabat Komisi Pemilihan.
Partai NLD dicoret sebagai partai politik oleh junta pada tahun lalu, setelah mereka memboikot pemilihan yang dianggap diwarnai banyak penyimpangan dan aturan main tidak adil. Sejak berkuasa pada Maret, pemerintah yang didukung militer dan didominasi oleh mantan jenderal telah membuat serangkaian langkah reformis dalam upaya nyata untuk menjangkau lawan politik dan negara Barat.
AP | HINDUSTAN TIMES | BANGKOK POST | EKO ARI
Berita terkait
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta
11 hari lalu
Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.
Baca SelengkapnyaSekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar
27 hari lalu
Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting
Baca SelengkapnyaJunta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional
37 hari lalu
Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.
Baca SelengkapnyaRumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar
43 hari lalu
Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu
Baca SelengkapnyaKomisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus
1 Maret 2024
Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaPertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos
29 Januari 2024
ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta
25 Januari 2024
Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.
Baca SelengkapnyaJunta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing
5 Januari 2024
Pemerintah junta Myanmar akan membebaskan banyak tahanan berdasarkan amnesti untuk memperingati hari kemerdekaan negara setiap 4 Januari.
Baca SelengkapnyaJunta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian
16 November 2023
Junta Myanmar juga menyerukan kepada warganya yang memiliki pengalaman militer untuk siap bertugas.
Baca SelengkapnyaKalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta
11 November 2023
Aliansi pemberontak telah merebut sebagian wilayah utara dari junta Myanmar, sebuah kemenangan paling signifikan sejak kudeta 2021.
Baca Selengkapnya