Penentang Wall Street Bekerja di Wall Street  

Reporter

Editor

Selasa, 6 Desember 2011 15:16 WIB

Aksi anti Wall Street di halaman Los Angeles City Hall, Senin, (3/10). Aksi ini bertujuan memprotes penyitaan rumah dan membengkaknya angka pengangguran serta mengkritik kebijakan dana talangan 2008. AP Photo/Reed Saxon

TEMPO Interaktif, New York - Seorang perempuan peserta aksi "Menduduki Wall Street" harus menggulung tendanya untuk pindah ke kantor sebuah lembaga keuangan setelah ditawari pekerjaan oleh seorang bankir yang sedang lewat. Tracy Postert bergabung dalam aksi di Lapangan Zuccotti di New York dengan mengutuk kapitalisme dan membawa poster bertulisan "Reagan gagal" dan "Saya akan memilih setelah revolusi".

Namun setelah beberapa hari, dia menyerah dan mengganti poster tersebut dengan promosi gelar doktoralnya dalam bidang ilmu biomedis serta mengumumkan dia sedang mencari pekerjaan. Promosi itu menarik perhatian Wayne Kaufman, direktur analis pasar di perusahaan pialang keuangan, yang mengambil CV dan mengundang Tracy wawancara dan akhirnya menawarinya pekerjaan. "Saya sudah lama menganggur, saya pikir kenapa tidak?" ujarnya kepada New York Post, Senin, 5 Desember 2011.

Sebagai analis junior, dia menerima gaji yang tidak besar, tetapi dalam beberapa tahun ke depan, dia bisa mendapatkan gaji hingga jutaan dolar setahun. Dia memang tidak punya pengalaman dalam bidang keuangan dan mengatakan keputusan meninggalkan aksi protes itu menyakitkan.

Bos barunya, Thomas Belesis, Direktur Utama John Thomas Financial Brokerage, tentu gembira dengan kemenangan kecilnya atas para pengunjuk rasa. "Dia memaki Wall Street dan sekarang dia bekerja di Wall Street. Bank tidak buruk. Saya berharap kami membuka mata mereka,” kata Belesis.

Rutinitas Tracy kini dimulai pukul 08.00 dan meneriakkan "Go, go, go" melalui pengeras suara setiap hari. Juru bicara bekas kolega Tracy mengatakan mereka berharap Tracy baik-baik saja. Dia mengatakan banyak orang meninggalkan pekerjaan mapan untuk bergabung dengan mereka.

THE TELEGRAPH | SAPTO YUNUS




Advertising
Advertising

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya