Banjir Ganggu Ekonomi Thailand  

Reporter

Editor

Sabtu, 15 Oktober 2011 06:53 WIB

Foto dari udara kondisi banji di Sungai Chaophraya di Provinsi Ayutthaya, Thailand tengah, Rabu, 12 Oktober 2011. (AP Photo)

TEMPO Interaktif, Bangkok - Perekonomian Thailand diperkirakan melambat akibat hantaman banjir bandang yang terjadi sejak Juli lalu. Menteri Keuangan Thirachai Phuvanatnaranubala menjelaskan pertumbuhan produk domestik bruto (GDP) akan lebih rendah dibanding perkiraan bank sentral sebelumnya, yang berkisar 60-90 miliar baht.

Rendahnya GDP disumbangkan oleh terhentinya aktivitas kawasan industri utama Thailand akibat pabrik-pabrik terendam banjir. Perusahaan otomotif Toyota mengumumkan penghentian sementara produksi hingga 22 Oktober mendatang. Adapun Honda menutup aktivitas pabriknya hingga 21 Oktober mendatang.

Ketua Federasi Industri Thai (FTI) untuk kawasan tengah, Sing Tangcharoenchaichana, memperkirakan kerugian akibat banjir bandang di kawasan industri utama di negara itu (Central Plains) mencapai 190 miliar baht. Banjir telah merusak kawasan Industri Hi-Tech. Kerugian akibat banjir yang merendam 143 pabrik di kawasan itu ditaksir lebih dari 30 miliar baht.

Banjir juga mengakibatkan sedikitnya 230 jalan raya antarprovinsi dan dalam kota tidak berfungsi, terutama di provinsi-provinsi bagian utara dan tengah Thailand.

Departemen Jalan Luar Kota melaporkan banjir telah mengakibatkan 163 jalan tidak berfungsi dan merusak 595 ruas jalan, meski masih bisa dipakai. Menurut Pelaksana Direktur Jenderal Departemen Jalan Luar Provinsi Chartchai Thipsunawi, nilai kerusakan jalan akibat banjir mencapai 5,4 miliar baht.

Perdana Menteri Yingluck Shinawatra kemarin memutuskan menunda kunjungannya ke Cina akibat banjir bandang di seluruh Bangkok. Yingluck sebelumnya dijadwalkan ke Cina pada 19-21 Oktober nanti. Sebelumnya Yingluck menunda kunjungannya ke Singapura dan Malaysia akibat banjir.

Bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Thailand. Cina merupakan negara pertama yang memberikan bantuan keuangan ke Thailand. Jerman juga telah memberikan bantuan dana kemanusiaan ke Palang Merah Thailand sebesar 40 ribu euro.

l BANGKOK POST | THE NATION | MARIA RITA

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya