TEMPO Interaktif, Jakarta - Bendungan yang diusulkan untuk Sungai Mekong di Asia Tenggara akan mendorong spesies ikan air tawar terbesar ketiga di dunia menghadapi kepunahan virtual, menurut laporan World Wildlife Fund.
Setiap dari 11 bendungan PLTA yang direncanakan untuk sungai utama Cina selatan itu akan mencegah ikan patin Mekong raksasa untuk migrasi ke tempat pemijahannya, WWF mengatakan Selasa.
Ikan pating dengan panjang maksimum dan berat hampir 10 kaki dan sekitar 770 pon, terlalu besar untuk berenang di bendungan tersebut, kata Dekila Chungyalpa, Direktur Greater Mekong Program dari WWF.
Jika bendungan mencegah ikan seukuran mobil itu mencapai tempat pemijahan, populasi mereka akan menurun, kata WWF. Bagian dari sungai yang dipertanyakan itu saat ini bebas-mengalir, menurut WWF.
"Bangunan itu akan menyebabkan runtuhnya populasi liar spesies ikonik ini," kata Chungyalpa. Ikan patin yang sudah terdaftar di International Union for Nature dan Natural Resources' Red List sebagai "kritis membahayakan."
Bendungan-bendungan itu diusulkan sebagai tempat pengatur di mana sungai mengalir melalui Thailand, Laos dan Kamboja. WWF mengatakan bendungan yang direncanakan di Laos utara, telah memasuki tahap kritis penilaian sebelum anggota Komisi Sungai Mekong - terdiri dari perwakilan dari Kamboja, Laos, Thailand dan Vietnam - membuat rekomendasi apakah akan mengizinkan pembangunannya.
Di situs internetnya, WWF mengatakan setidaknya 49 spesies migrasi lainnya, termasuk tiga spesies lain ikan air tawar raksasa, juga rentan terhadap pembangunan bendungan di sungai utama itu.
WWF mengatakan untuk memenuhi kebutuhan energi, proyek tenaga air dapat dibangun pada anak sungai Sungai Mekong tertentu.
Bendungan di Laos utara juga akan mengurangi sedimen yang mengalir ke hilir Delta Sungai Mekong, mengurangi kemampuan delta untuk mengisi dirinya sendiri dan mengakibatkan erosi pantai, kata WWF di situsnya. CNN | EZ
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
19 jam lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.