Awan abu membumbung ke angkasa yang berasal dari letusan gunung berapi di bawah gletser Eyjafjallajokull Islandia pada rabu (14/4). Awan abu raksasa ini mengakibatkan jadwal penerbangan kacau. REUTERS/Olafur Eggertsson
TEMPO Interaktif, Amsterdam -Sekitar tiga perempat penerbangan di Eropa dibatalkan pada Sabtu kemarin (17/4), dan sekitar 20 negara telah menutup wilayah udara mereka bahkan sebagian melarang penerbangan hingga Senin (19/4). Penyebaran abu vulkanis dari Islandia ke Eropa dikatakan lebih parah dari peristiwa serangan 11 September di Amerika Serikat, dan aktivitas vulkanis ini tidak menunjukkan penurunan.
Namun dua maskapai penerbangan mengatakan telah sukses melakukan uji coba penerbangan. Maskapai penerbangan Belanda (KLM) mengatakan salah satu pesawatnya, dari jenis Boeing 737, terbang di ketinggian hingga sekitar 13 km dan tidak mengalami persoalan. Pesawat maupun mesinnya sedang menjalani pemeriksaan untuk melihat kemungkinan terjadinya kerusakan.
Begitu diketahui hasilnya, KLM berharap bisa mendapat ijin dari badan aviasi Eropa untuk terbang kembali. Sementara maskapai Jerman Lufthansa mengatakan telah menerbangkan beberapa pesawat dari Muenchen ke Frankfurt. ''Semua pesawat diperiksa begitu tiba Frankfurt dan tidak diketemukan kerusakan apapun juga,'' kata seorang juru bicara Lufthansa yang enggan namanya disebut.
Namun demikian belum ada kepastian kapan penerbangan bisa kembali dilakukan di Eropa. Para pakar cuaca mengatakan pola angin memperlihatan tidak akan banyak pergerakan hingga pertengahan pekan. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan tidak akan ada perbaikan situasi sama sekali pada hari Minggu (18/4). BBC | ANGIOLA HARRY