TEMPO Interaktif, Kabul: Warga Afghanistan semakin pesimistis terkait kondisi negara mereka, dengan keamanan, pengangguran dan harga-harga yang membumbung mendominasi kekhawatiran mereka, menurut hasil survei yang dirilis Selasa.
Proporsi orang yang mengatakan mereka lebih sejahtera saat ini dibandingkan masa pemerintahan Taliban 1996-2001 telah menurun secara signifikan, kata jajak pendapat Asia Foundation yang dilakukan terhadap 6.593 warga Afghan di seluruh negara itu.
Kejatuhannya dari 54 persen pada tahun 2006 - lima tahun setelah terusirnya pemerintah garis keras Taliban - menjadi 36 persen untuk tahun ini, kata yayasan berbasis di AS itu.
"Ada tren nyata menuju pesimisme yang lebih besar selama dua tahun terakhir ini," kata ringkasan survei itu.
38 persen dari responden tahun ini mengatakan Afghanistan bergerak ke arah yang benar, dibandingkan 42 persen pada tahun 2007 dan 44 persen pada tahun 2006.
Jumlah yang mengatakan negara ini bergerak ke arah yang salah naik menjadi 32 persen, dari 24 persen pada tahun 2007 dan 21 persen pada tahun 2006.
Permasalahan terbesar tahun ini adalah masalah keamanan (36 persen dari responden dibandingkan 46 persen pada tahun 2007) dan isu-isu ekonomi termasuk masalah pengangguran (31 persen versus 27 persen sebelumnya).
Harga-harga yang tinggi (22 persen: dua persen pada tahun 2007), ekonomi yang buruk (17 persen terhadap 19 persen) dan korupsi (14 persen: 16 persen tahun lalu) adalah keprihatinan utama lainnya.
Kepuasan terhadap pemerintah di semua tingkatan telah turun sejak 2007. Kinerja pemerintah terbaik di bidang pendidikan dan perawatan kesehatan, sementara terburuk di bidan ekonomi dan memerangi korupsi.
The Asia Foundation adalah organisasi nonpemerintah dengan 17 kantor di Asia dan berkantor pusat di Amerika Serikat. Tujuannya membantu meningkatkan tata pemerintahan, hukum, pembangunan dan isu-isu lainnya.
AFP/Erwin
Berita terkait
Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS
23 Agustus 2021
Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?
Baca Selengkapnya241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban
22 Agustus 2021
Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan
Baca Selengkapnya20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun
22 Agustus 2021
Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia
Baca SelengkapnyaReuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.
Baca SelengkapnyaIni Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan
18 Agustus 2021
Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.
Baca SelengkapnyaPendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan
17 Agustus 2021
Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.
Baca Selengkapnya40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni
17 Agustus 2021
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban
17 Agustus 2021
Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.
Baca SelengkapnyaMengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban
17 Agustus 2021
Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.
Baca Selengkapnya