TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Sebuah peristiwa kebakaran terjadi di pesantren Darul Quran Ittifaqiyah, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu dini hari, 13 September 2017 saat PM Najib Razak sedang berkunjung ke Amerika Serikat. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 05:15 ini menewaskan 22 siswa dan dua orang tenaga pengajar. Sebagian besar korban gagal menyelamatkan diri karena terperangkap di lantai tiga gedung.
Menurut Mohd. Ariff Mawardy, salah satu pengajar di pesantren itu, semua penghuni pesantren sedang tertidur pulas saat tiba – tiba terdengar suara gaduh dari lantai tiga. Dia yang saat itu tidur di lantai dua bergegas mencari air dan mencoba memadamkan api, namun kebakaran sudah terlalu besar.
Baca: Tak Biasa, Presiden Trump Terima Kunjungan PM Najib Razak
Ariff kemudian membangunkan penghuni lain dan bergegas turun ke lantai dasar untuk mencari pertolongan. Orang – orang kemudian mulai berdatangan memberi pertolongan. Namun jeruji besi yang menjadi pintu masuk ke lantai tiga terkunci, sehingga menyulitkan proses penyelamatan. Mobil pemadam kebakaran tiba sekitar 25 menit kemudian.
Baca: PM Najib Razak Tiba di Bali untuk Berlibur 5 Hari
Menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran setempat Abu Obaidat Mohamad, kebakaran yang terjadi disebabkan oleh hubungan arus pendek. Dari 36 siswa dan enam guru yang menempati pesantren itu, delapan siswa dan empat guru dinyatakan selamat, sedangkan enam siswa dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan kritis.
Melalui akun twitter resminya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengungkapkan rasa bela sungkawanya atas terjadinya insiden tersebut.
“Innalilah... Sangat sedih membaca Pesantren Darul Quran Ittafaqiyah terbakar dan korban lebih dari 20 nyawa. Semoga arwahnya dirahmati Allah SWT. Al – Fatihah.” tulisnya.
Saat kejadian ini berlangsung, Najib Razak tengah melakukan kunjungan kenegaraan selama tiga hari di Amerika Serikat.
KISTIN SEPTIYANI