TEMPO.CO, Singapura - Menjalani hari pertama sebagai Presiden Singapura, Halimah Yacob, 63 tahun, mengatakan ingin melibatkan warga dalam setiap kebijakan pemerintah dan membuat Istana lebih mudah diakses publik.
Menurut Presiden wanita pertama yang juga seorang muslimah ini, dua hal itu menjadi pemikiran utamanya saat memulai hari pertama sebagai Presiden pada Kamis 14 September 2017.
Baca: Seperti Apa Rumah Pribadi Presiden Singapura Halimah Yacob?
Halimah mengatakan dia ingin fokus pada berbagai fungsi dan aktivitas yang harus dilakukan sebagai Presiden."Saya benar-benar memikirkan pekerjaan yang harus dilakukan, dan saya benar-benar ingin segera memulai," kata Halimah Yacob kepada pers di kompleks Istana Presiden Singapura.
Mantan Ketua Parlemen Singapura itu menambahkan dia sedang memikirkan cara untuk berbagi pemandangan kebun Istana dengan lebih banyak orang Singapura selain pada saat kompleks istana terbuka untuk umum.
"Misalnya, kita memiliki kebun, kita bisa mengundang beberapa relawan untuk datang sesekali merawatnya dan juga untuk memanen beberapa buah, rempah-rempah, cabe," kata Halimah, seperti yang dilansir Channel News Asia.
Presiden yang terpilih secara aklamasi itu juga menanggapi keraguan yang dilontarkan beberapa orang Singapura mengenai pemilihannya yang tanpa melalui proses voting pada pemilihan umum.
"Banyak pekerjaan yang harus dilakukan, oleh karena itu saya meminta warga Singapura untuk fokus pada prioritas utama," kata Halimah Yacob.
CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA