TEMPO.CO, Sulu - Tentara Filipina menyelamatkan dua warga Indonesia yang dilepaskan milisi Abu Sayyaf di Pulau Sulu, Filipina, hari ini, 7 September 2017. Saparuddin bin Koni dan Sawal bin Maryam disandera sejak November 2016.
Komandan pasukan gugus tugas di Sulu, Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana, mengatakan pasukannya menyelamatkan dua WNI yang dilepaskan pada Kamis, 7 September, pukul 06.30 waktu setempat, di daerah terpencil di Desa Indanan.
Baca: ISIS, Abu Sayyaf, dan Maute Mau Dirikan Provinsi ISIS di Mindanao
Kedua WNI itu kemudian dibawa ke rumah sakit di sekitar daerah tersebut untuk pemeriksaan kesehatan.
Tidak ada penjelasan rinci tentang proses pembebasan dua WNI yang diculik di Kunak, Sabah, Malaysia, pada November tahun lalu.
Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal, Saparuddin bin Koni dan Sawal bin Maryam berasal dari Majene, Sulawesi Barat. Keduanya bekerja sebagai awak kapal TW 1738/6/F berbendera Malaysia.
Keduanya diculik milisi Abu Sayyaf pada 19 November 2016 di perairan Merabung, Lahad Datu, Sabah. Dan, dilepaskan di Pulau Sulu, Filipina, tadi pagi.
Baca: Pentolan Abu Sayyaf Tewas dalam Operasi Militer Filipina
Menurut Sobejana, beberapa menit sebelum dua WNI ditemukan, pasukannya bertempur dengan 20 milisi Abu Sayyaf di Kota Talipo. Lima milisi Abu Sayyaf tewas dan sejumlah militer Filipina terluka.
Abu Sayyaf merupakan kelompok milisi kekerasan yang terkecil dan beroperasi di Filipina selatan. Abu Sayyaf dikenal sebagai milisi yang terkenal dengan kejahatannya, seperti penculikan serta pengeboman warga sipil dan militer. Jumlah mereka sekitar 500 orang sejak dibentuk pada awal 1990-an.
CHANNEL NEWS ASIA | BERNAMA | MARIA RITA