TEMPO.CO, Jakarta - Konglomerat asal Inggris, Richard Branson, mengatakan bakal bersiap-siap menyambut datangnya badai Irma, yang bakal melewati kawasan Karibia di Puerto Rico. Richard tinggal di Pulau Necker, yang merupakan salah satu dari pulau di British Virgin Islands.
Sejak beberapa waktu terakhir, Ri char telah memposting sejumlah foto yang menunjukkan persiapan yang sedang dilakukannya di rumah besarnya, yang juga menjadi salah satu resor turis di kawasan ini.
Baca: Berkat Siri, Gadis 14 Tahun Ini Selamat dari Badai Harvey
“Kami telah memperkokoh bangunan di Pulau Necker dengan memasang tirai antiangin yang bisa menangani hembusan angin kencang dengan cukup baik. Namun, badai kategori lima memang nyaris tidak ada yang bisa melawannya,” begitu tulis Richard di blog miliknya.
Baca: Badai Harvey Terkuat dalam 50 Tahun Terakhir Terjang Texas
“Ada sejumlah tamu di Pulau Necker yang mempersingkat masa kunjungannya. Dan sebagian lainnya telah menunda waktu kedatangan hingga badai berlalu,” kata bos Virgin Group ini.
Sejumlah warga di kawasan ini telah mengungsi. Sementara Richard dan tim-nya malah bersiap-siap menyambut kedatangan badai Irma ini.
“Saya akan berada di Pulau Necker bersama tim seperti yang telah saya lakukan tiga kali sepanjang 30 tahun terakhir,” kata dia.
Namun Richard mengakui jika Pulau Necker ini beruntung belum pernah dilewati secara langsung oleh badai apapun. Hanya saja, lanjut pria berusia 67 tahun ini, badai Irma kali ini melaju kencang kea rah Kepulauan British Virgin Islands.
Richar dikenal sebagai seorang aktivis lingkungan yang aktif. Dia kerap menyuarakan bahaya perubahan iklim dan dampaknya yang bisa meningkatkan daya rusak badai.
“Kerusakan parah yang ditimbulkan badai Harvey yang melanda Texas merupakan hal tragis. Ini bencana yang menimbulkan kerugian finansial besar ditengah perubahan iklim yang terjadi. Kita belum melakukan upaya maksimal mengatasi tantangan besar ini. Jika badai Irma serupa, maka kita harus bersiap-siap menghadapi badai besar berikutnya,” tulis Richard.
Badai Irma dikategorikan level lima karena potensi daya rusaknya yang besar. Ini merupakan level tertinggi untuk badai. Perdana Menteri Bahamas, Hubert Minnis, mengatakan badai Irma berpotensi menimbulkan kerusakan dan korban jiwa besar. Dia meminta warga yang tinggal dikawasan Selatan untuk segera berkemas dan mengungsi ke daerah lain.
Menurut catatan layanan cuaca di AS, Puerto Rico, yang menaungi kawasan ini, belum pernah terkena badai sebesar Irma sejak 1928. Saat itu, badai San Felipe menewaskan 2748 orang di Guadaloupe, Puerto Rico, dan Florida.
Badai Irma bakal berhembus melewati kawasan Karibia ini pada Rabu waktu setempat atau Kamis waktu Indonesia. Badai ini merupakan badai terdahsyat di kawasan Lautan Atlanttik.
ASSOCIATED PRESS | BUDI RIZA