Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Myanmar Tanam Ranjau di Perbatasan untuk Cegah Rohingya Pulang

image-gnews
Sejumlah muslim Rohingya melintasi areal persawahan setelah berhasil melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, 1 September 2017. Lebih dari 2.600 rumah muslim Rohingya dibakar di barat laut Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Sejumlah muslim Rohingya melintasi areal persawahan setelah berhasil melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, 1 September 2017. Lebih dari 2.600 rumah muslim Rohingya dibakar di barat laut Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Iklan

TEMPO.CO, Dhaka- Pasukan keamanan Myanmar telah menanam ranjau darat di sepanjang perbatasan Bangladesh untuk mencegah kembalinya etnis Muslim Rohingya ke Myanmar setelah melarikan diri akibat konflik kekerasan.

"Mereka menanam ranjau darat di wilayah mereka di sepanjang pagar kawat berduri di antara dua pilar," kata beberapa sumber kepada Reuters, 6 September 2017.

Baca: Bangladesh Akan Tempatkan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil

"Pasukan kami melihat tiga atau empat kelompok orang bekerja dekat dengan pagar kawat berduri untuk meletakkan sesuatu di dalam tanah. Kami kemudian memastikan informan kami bahwa mereka meletakkan ranjau darat," ujar seorang sumber lainnya.

Sumber ini tidak mengklarifikasi apakah kelompok yang menanam ranjau darat itu berpakaian seragam. Namun mereka memastikan mereka itu bukan pemberontak Rohingya.

Bangladesh hari ini, 6 September 2017, secara resmi akan mengajukan protes atas penanaman ranjau darat yang dekat ke perbatasan negara itu.

Baca: Begini Isi Percakapan Suu Kyi - Erdogan Soal Rohingya

Bentrok berdarah pecah dipicu serangan pemberontak Rohingya, ARSA, terhadap sejumlah pos polisi dan markas militer pada 25 Agustus 2017. Akibatnya, sedikitnya 400 orang tewas terbunuh dan eksodus besar-besaran sekitar 125 ribu Rohingya ke Bangladesh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang penjaga keamanan Bangladesh, Manzurul Hassan Khan mengatakan terdengar dua leadakan dari wilayah Myanmar pada hari Selasa, 5 September 2017. Diduga militer Muanmar saat itu baru saja menanam ranjau darat.

Seorang anak lelaki menjadi korban ledakan itu. Kakinya terluka saat ia berada dekat lokasi pelintas batas negara. Ia dilaraikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Adapun anak lainnya mengalami luka ringan. Bahkan menurut Khan, seorang anak laki-laki lainnya menderita luka tidak serius yang diduga disebabkan ledakan ranjau.

Baca: Pengungsi Rohingya Capai 125 Ribu, Suu Kyi Terus Ditekan Dunia

Seorang pengungsi Rohingya yang berada di lokasi ledakan pada hari Senin, 4 September 2017, menyaksikan ranjau darat itu berbentul cakram logam berdiameter 10 sentimeter ditanam di dalam lumpur. Dia pun yakin di sekitar itu masih ada dua ranjau lagi yang ditanam di dalam lumpur.

Beluma ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah tentang ranjau darat yang meledak dekat perbatasan begitu juga tentang ranjau yang sengaja ditanam di perbatasan dengan Bangladesh.

Myanmar merupakan salah satu negara yang memiliki paling banyak ranjau di dunia. Bersamaan itu, Myanmar merupakan negara yang belum menandatangani Perjanjian PBB tentang Pelarangan Ranjau tahun 1997. Dan baru-baru ini negara ini dicurigai menggunakan ranjau darat untuk mencegah etnis Rohingya kembali pulang ke Myanmar.

REUTERS | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

14 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

Sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat terdampar di perairan lepas pantai Bireuen, provinsi Aceh, Indonesia, Senin, 27 Desember 2021. Indonesia akan mengizinkan kapal yang penuh dengan Rohingya yang terdampar di lepas pantainya untuk berlabuh. Aditya Setiawan via REUTERS
120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.


Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.


Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Puluhan warga Rohingya berada diatas kapal saat akan dipindahkan ke pulau Bhasan Char dekat Chattogram, Bangladesh, 29 Desember 2020. Bangladesh meyakinkan hanya mengirimkan orang-orang yang mau direlokasi, kendati relokasi diperlukan untuk mengurangi kepadatan di kamp-kamp pengungsian yang dihuni oleh lebih dari satu juta etnis Rohingya. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.


100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

Seorang pengungsi membawa poster saat melakukan aksi protes epatriasi atau pemulangan para pengungsi di kamp Unchiprang di Teknaf, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.


Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Pengungsi Rohingya, yang melintasi perbatasan dari Myanmar dua hari sebelumnya, berjalan setelah mereka mendapat izin dari tentara Bangladesh untuk melanjutkan ke kamp-kamp pengungsi, di Palang Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh 19 Oktober 2017. Bulan ini menandai peringatan kedua tentang pelarian lebih dari 730.000 Rohingya dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat laut ke Bangladesh setelah tindakan keras pimpinan militer dalam menanggapi serangan oleh gerilyawan Muslim di pos-pos polisi Myanmar. REUTERS / Jorge Silva / File Photo
Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya


Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.


Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi tersenyum usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende di Kementerian Luar Negeri Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 6 Juli 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.


Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.


Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri makan siang khusus tentang pembangunan berkelanjutan di sela-sela KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, 4 November 2019. Suu Kyi akan muncul di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memperebutkan sebuah kasus yang diajukan oleh Gambia menuduh Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya, kata pemerintahnya, Rabu.[REUTERS / Soe Zeya Tun / File Photo]
Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya